12 Lokasi yang Pernah disinggahi Serunting Sakti Alias Si Pahit Lidah

Selasa 27-12-2022,15:14 WIB
Reporter : Sri Devi
Editor : Sri Devi

Sambil menjerit kesakitan, istrinya mendarat di pelepah pohon kelapa gading. Sambil menangis sedih bercampur marah sang istri meneriakan kutukan: Bila ada anak cucuku yang makan nyiur ini tidak akan selamat hidupnya, bila ada anak cucuku kencantikan dan rambutnya panjangnya melebihi aku akan celaka.

BACA JUGA:Keren! 5 Tradisi Musi Banyuasin Ini Masih Tetap Lestari Hingga Kini

Serunting Sakti menyesali tindakanya, namun nasi sudah jadi bubur, sang istri menghilang kembali kekayangan untuk mengenang sang bidadari maka setiap acara diadakan tarian Kebagh yang berarti tarian terbang.

6. Batu Gajah

Si Pahit Lidah sungguh sakti kata-katanya. Setiap serapah sumpah yang keluar dari mulutnya yang berlidah pahit kontan akan membuat benda yang dikutuk menjadi batu. Begitu kira-kira dongeng lisan masyarakat Pasemah di kawasan Lahat dan Pagar Alam di Sumatera Selatan.

Lokasi situs megalitik itu letaknya di alam bumi Pasemah Lahat dan Pagar Alam, sekitar 500-an kilometer dari Palembang, di dataran tinggi antara 750 meter-1.000 meter di kaki Gunung Dempo dari Pegunungan Bukit Barisan dan daerah aliran hulu Sungai Musi dan anak-anak sungainya.

Batu ini berada di aliran sungai pengabuan tepatnya di wilayah Dusun Mudo, konon katanya batu tersebut berubah berbentuk seperti gajah karena di sumpah Pahit Lida. Batu itu di sumpah karena saat si Pahit Lidah mencuci beras tiba tiba air yang mengalir menjadi keruh yang sebabkan gajah menyebrangi sunagai pengabuan di hulunya.

BACA JUGA:Penuh Keelokan, Ini 5 Tarian Tradisional Indonesia yang Unik dan Penuh Makna

7. Batu Jung

Pantai Wayhawang yang terletak di kecamatan Maje kabupaten Kaur sudah lama dijadikan tempat pariwisata.

Wisata pantai Wayhawang yang terletak di desa Wayhawang, setiap tahunnya di saat hari-hari tertentu ramai dikunjungi orang untuk berlibur dan bersantai bersama keluarga, maupun orang terdekat di hati.

Keindahan pantai ini sudah lama tersohor di Bengkulu, dengan keindahan alam yang dimilikinya. Berbagai cerita sejarah terdapat di pantai Wayhawang, di antaranya cerita Si Pahit Lidah.

Keindahan Batu Jung, seperti halnya tanah lot di Bali, Batu Jung memiliki secarah tersendiri. Konon cerita asal mula terbentuknya Batu Jung dari sebuah kapal yang disumpah oleh si Pahit Lidah menjadi batu.

BACA JUGA:Asal usul Permainan Tradisional Cuki, Hanya Dimainkan Kaum Bangsawan?

Selain batu jung, ada lagi cerita menarik lainnya, sehingga pantai Wayhawang memiliki kenangan tersendiri di masa lampau. Namun, keindahan alam di Pantai Wayhawang sudah jauh menurun jika dibandingkan dengan puluhan tahun sebelumnya.

Semoga pantai yang dahulu menjadi tujuan utama pariwisaata di kaur dapat kembali menjadi tujuan wisata di Bengkulu, khususnya di Kaur.

Menurut mitos batu ini berasal dari sebuah kapal, mengapa terjadinya kutukan si pahit lidah karena pada saat itu di sekitar kapal ada seseorang yang sedang mencari ikan, lalu datanglah seorang bapak-bapak (si pahit lidah) yang sedang berjalan disekitar tepi pantai.

Kategori :