PALEMBANG, PALPRES.COM - Gultik atau gulai tikungan merupakan kuliner Ibu Kota yang selalu menjadi incaran kawula muda. Rasanya yang khas dan menggoyang lidah membuat makanan ini memiliki tempat tersendiri di hati penikmatnya.
Seporsi Gultik berisikan nasi, kuah gulai, daging sapi, bawang goreng, dan kerupuk, serta tambahan sate-satean.
Harganya yang terjangkau semakin membuat kuliner malam yang satu ini tidak lekang oleh waktu.
Selain enak rasanya, Gultik menjadi favorit anak muda karena harganya terjangkau.
BACA JUGA:Menu Buka Puasa Ala Timur Tengah, Dijamin Enak dan Endulita Menyambut Ramadan 2023
Meskipun sederhana, kuliner kaki lima mempunyai penikmatnya tersendiri dan kesederhanaannya tersebut jadi memori nostalgia yang gak terlupakan.
Salah satu kuliner yang sarat nilai nostalgia di kawasan Jakarta Selatan adalah gultik ini. Gulai tikungan begitulah orang-orang menyebutnya, memang jadi ikon kuliner di kawasan gaul Blok M.
Sekitar tahun 1997 istilah gultik atau gulai tikungan mulai dipopulerkan para pelanggannya karena lokasinya yang memanjang dari tikungan.
Uniknya tempat makan ini bukanlah resto atau warung, tapi hanya berupa deretan pedagang pikulan yang berisi panci dan gentong kuah gulai.
Ada belasan atau mungkin puluhan pedagang gulai ini di sepanjang Jalan Mahakam dan Bulungan ini.
BACA JUGA:Olahan Bakwan Bisa Jadi Hidangan Takjil Buka Puasa Bersama Keluarga
GULTIK (Gulai Tikungan)
By: .lilyminarosa
750 gr daging sapi iris
200 ml santan kara