Pembanguan GSC terlihat disia-siakan oleh Pemkab OKU Timur, hal ini terlihat keadaan pembangunan gedung tersebut yang telah usang, kotor, penuh rerumputan dan tak sama sekali terawat.
Pembangunan GSC ini sendiri mulai dibangun pada Agustus 2020 lalu, saat itu Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru langsung melakukan peletakan batu pertama.
Pantauan di lokasi, pembangunan GSC tahap pertama yang menelan dana mencapai Rp 7 miliar lebih ini, progres pembangunannya baru berupa pembuatan struktur, pondasi, slub, kolom, balok dan proses pembuatan tribun.
BACA JUGA:4 Cafe Favorit di Palembang yang Ada Photobox Kekinian, Bisa Sambil Ngopi dan Foto Lucu
Agus, warga Martapura yang kebetulan lewat gedung tersebut menyayangkan pembangunan gedung ini tidak diteruskan oleh Pemkab OKUT dan terkesan Pemerintah OKU Timur menyia-nyiakan pembangunan ini.
"Sayang pak, dana sebesar itu disia-siakan saja, dari pada bangun gedung tidak diteruskan lebih baik dananya diberikan kepada masyarakat yang masih butuh bantuan, proyek ini sangat menyakitkan hati warga OKU Timur," ketus Agus.
Selain gedung ada, juga pembangunan landasan berkuda yang tidak jauh letaknya dari kandang kuda, dìketahui menggunakan dana CSR Bank Sumsel Babel senilai Rp 200 juta.
Bahkan, kondisi landasan berkuda ini juga terkesan tidak terawat, sebab dìpenuhi semak belukar dan mengalami kerusakan.
Selanjutnya kios kantin di taman Pemkab OKUT yang terletak di depan Dinas Pendidikan OKU Timur, sampai saat ini sejak dibangun pada era Bupati Kholid Mawardi, kios-kios tersebut juga tidak difungsikan sama sekali.
Kios-kios ini menghabiskan dana Rp700 juta, yang sia-sia saja menghabiskan uang daerah. *