Cerita itu dapat membuka mata kita bahwasannya di dalam dunia ini tak ada yang bisa kita dapatkan secara instan, melainkan semuanya butuh proses.
Artinya, kita harus berusaha kerja keras untuk mendapatkan apa yang kita mau, kita harus melalui sebuah proses untuk mendapatkan hal tersebut.
3. Berbagi bersama
Nah, di dalam film Aladin, Aladin merupakan seorang yang miskin, akan tetapi ia tak sukar berbagi ke orang yang membutuhkan, alias gak pelit.
BACA JUGA: Setelah Argentina, Giliran Jerman Ditantang Timnas Indonesia? Cek Faktanya
Adegan Aladin ini bisa dilihat di scene ketika Aladin menjual barang hasil curiannya, bukannya menikmati hasilnya, Aladin justru memberikannya kepada seorang pengemis.
4. Jangan memilih dalam pertemanan
Terakhir, film ini mengajarkan kita agar gak pilih-pilih dalam berteman.
Nah, layaknya putri Jasmine yang merupakan seorang putri, tapi mau bergaul dan berteman dengan Aladin yang merupakan seseorang yang biasa-biasa saja.
BACA JUGA:SAH Jadi Bank Terbaik! Bank Mandiri Raih Penghargaan International di Hong Kong
Layaknya Aladdin yang memperlakukan monyet yaitu Abu layaknya sahabat seperti manusia.
Selain itu, di dalam film ini juga mengajarkan tentang solidaritas pertemanan.
Ketika yang lainnya ada kesulitan dan kesusahan, yang lain ikut membantu.
Tidak pilih-pilih teman ini merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:Kaji Ulang PPPK dan Pegawai BUMD dalam Keanggotaan KORPRI, Pemkab Muba Lakukan Ini
Mengingat, Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam suku, ras, warna kulit dan lain sebagainya.