Ia pun berharap pada penyelenggaraan AMMTC ini nantinya akan ada keputusan yang bisa dikerjasamakan, terkait dengan pemberantasan kejahatan transnasional crime.
Kapolri yang juga menjadi Ketua AMMTC ini menyebut kerja sama yang akan dirumuskan nanti akan menjadi deklarasi yang bersejarah.
Apalagi, penyelenggaraannya di Labuan Bajo, salah satu tempat yang saat ini menjadi wisata super prioritas.
"Kita mendapatkan kesepakatan kerja sama dalam rangka pemberantasan transnational crime, dan juga tentunya sekaligus kita terus mengangkat Labuan Bajo.
BACA JUGA:Kisah Rufaidah Binti Sa'ad Al Anshari, Perempuan Pembuat Tenda Perawatan Dalam Perang
Sebagai wisata prioritas dan bisa dikenal oleh masyarakat dunia," tambahnya.
Sedangkan Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho menambahkan, penyelenggaraan AMMTC ini juga ikut para Direktur Imigrasi ASEAN, Sekretaris Jenderal ASEAN, dan delegasi lainnya.
Total peserta kegiatan ini mencapai lebih dari 250 orang dengan membahas 10 isu prioritas transnasional crime.
Seperti kejahatan terorisme, kejahatan dunia maya, penyelundupan senjata, perdagangan satwa liar.
BACA JUGA:5 Manfaat Jeruk Nipis untuk Kesehatan, Nomor 3 Jarang Diketahui
Lalu, kayu ilegal, perdagangan obat-obatan terlarang, pencucian uang, kejahatan ekonomi internasional, pembajakan laut, penyelundupan manusia, dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Jika hal tersebut terjadi, akan menjadi momentum yang tepat dalam pencapaian konkret dalam upaya menciptakan kawasan ASEAN yang aman.
Melalui peningkatan kerjasama dalam penanggulangan kejahatan lintas negara.
Ada beberapa deklarasi seperti Deklarasi Labuan Bajo.
BACA JUGA:3 PTN TOP QS WUR 2024 yang Memiliki Prodi Kedokteran Forensik, Tertarik untuk Masuk?
Deklarasi ini tentang memajukan proses penegakan hukum dalam memerangi kejahatan transnasional.