BACA JUGA:Tak Perlu ke Luar Negeri! Kamu Bisa Kuliah di 3 Kampus Top Dunia, Kini Buka Cabang di Indonesia
BACA JUGA:4 Kampus Termewah dan Termahal di Indonesia! Biaya 1 Semester Setara Motor NMax Lho!
Selama proses ini, probiotik terbentuk dan membantu pertumbuhan bakteri sehat di dalam usus.
Peningkatan jumlah bakteri baik di usus ini dapat meningkatkan kadar serotonin.
Sekitar 90% serotonin dalam tubuh kita diproduksi oleh mikrobioma usus, yakni kelompok bakteri sehat dalam usus.
Serotonin adalah zat yang memengaruhi berbagai aspek perilaku manusia, seperti suasana hati, respons terhadap stres, dan nafsu makan.
BACA JUGA: Sate Kere atau Sate Miskin Asal Solo Bukanlah Makanan yang Dianggap Sebelah Mata, Ini Alasanya
Hal ini berarti, dengan memengaruhi mikrobioma usus melalui makanan fermentasi, kita secara tidak langsung dapat merasa lebih baik dan lebih termotivasi dalam bekerja.
4. Oat
Sekarang, kita dapat mengonsumsi oat atau gandum dalam berbagai bentuk seperti oatmeal, roti, muesli, atau granola.
Oat mengandung serat yang sangat baik karena dapat memperlambat pencernaan karbohidrat.
Ketika karbohidrat dicerna dengan lambat, tubuh secara perlahan melepaskan gula ke dalam aliran darah, sehingga tingkat energi akan tetap stabil.
BACA JUGA:Pengin Punya Mobil Tapi Dana Terbatas? Jangan Khawatir, City Car Favorit Ini Harganya Miring
BACA JUGA:Kabinnya Luas dan Irit BBM, Mobil Seharga Rp120 Jutaan Ini Cocok Untuk Keluargamu
Fakta bahwa kadar gula darah lebih stabil ternyata dapat membantu mengendalikan perubahan suasana hati dan kemarahan.