Ada satu kebiasaan orang Empat Lawang yang sering berucap seperti ini, misalnya:
“Kalau aku lulus PNS aku akan Sedekah Serabi.”
BACA JUGA:Ini 5 Daerah Penghasil Keramik Tradisional di Indonesia, Ada yang Eksis Sejak Tahun 1957
Atau nazar lainnya:
“Kalau anak aku sembuh dari sakit, maka aku akan Sedekah Serabi.”
Nazar seperti ini lumrah dilakukan masyarakat Empat Lawang.
Karena itulah sejak zaman animisme tradisi ini sering dilakukan.
BACA JUGA:Fakta Menarik Kue Tradisional Wajik, Kudapan Wajib di Hari Raya Idul Fitri
BACA JUGA:Makepung, Tradisi Balapan Kerbau di Bali, Atraksi Wisata Populer yang Ditunggu Wisatawan
Konon ceritanya jika hajat sudah terpenuhi dan nazar Sedekah Serabi tidak ditunaikan maka akan mengundang balak.
Tradisi Sedekah Serabi, sebuah budaya warisan tak benda yang kaya akan makna dan nilai-nilai tradisional, telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Empat Lawang.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, frekuensi pelaksanaan Sedekah Serabi mengalami penurunan yang signifikan.
Pada tahun 2020, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Empat Lawang mendaftarkan Tradisi Sedekah Serabi sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda ke Ditjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
BACA JUGA:Mengenal Tradisi Rebo Wekasan, Tolak Sial di Hari Rabu Terakhir Bulan Safar
BACA JUGA:Unik dan Menarik Tradisi Palang Pintu, Berbalas Pantun Khas Betawi, Ini Makna dan Prosesinya!