Dari pilihan tersebut yang masih dominan dan paling sering digunakan adalah menggunakan sarana media luar ruang.
Analisis sementara dari penulis adalah mungkin sarana media ini masih efektif untuk publikasi bakal calon walikota tersebut.
Disinilah mulai menjadi masalah, disetiap jalan atau sudut jalan di Kota Palembang terdapat publikasi bakal calon Walikota Palembang.
BACA JUGA:Waspadai 7 Tanda Awal Serangan Jantung, Sering Dianggap Asam Lambung
BACA JUGA:5 Rekomendasi Hotel di Jambi yang Nyaman, Cocok Buat Liburan Akhir Tahun Bareng Bestie
Alas Pikir
Publikasi dan sosialisasi yang mengunakan saluran ruang publik (media) umumnya disebut iklan, merupakan hal biasa dilakukan untuk mengenalkan/menginfokan sebuah produk (barang & jasa) kepada masyarakat luas.
Lebih khusus iklan didefinisikan oleh Frank Jefkins (1997:5), pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya.
Artinya pesan yang berupa informasi akan lebih efisien jika kita atau pengiklan tahu kepada siapa pesan ini ditujukan ada segmentasinya.
Pengelolaan informasi atau pesan dalam iklan harus efektif dan efisien mungkin, karenakan ruang dan tempat (media Iklan) sangat terbatas.
Jika melalui tayangan elektronik akan dibatasi waktu, jika mengunakan media cetak atau media luar ruang akan di batasi ruang yang relatif sempit.
Pada tahap inilah proses kreatif iklan akan berfungsi.
Iklan yang sudah disebutkan diatas akan memberikan informasi kepada khalayak, informasi atau pesan ini didapat dari keterangan yang lengkap tentang produk (barang, jasa dan personal) atau dalam istilah periklanan disebut product knowledge.
Setelah mengetahui tentang product knowledge sebuah produk secara utuh, otomatis kita juga akan mengetahu segmentasi produk itu ditujukan kepada siapa.
Baru tahapan selanjutnya bagaimana kita menyusun pesan komunikasi se-efisien mungkin.
Jelasnya untuk tahapan pembuatan iklan menurut Harry Y. (2023) adalah: