Iklan Bakal Calon Walikota Palembang 2024 – 2029 Sarana Publikasi atau Sampah Visual

Senin 11-12-2023,15:36 WIB
Reporter : Sulis Utomo
Editor : Sulis Utomo

1. Mengetahui segmentasinya, 2. Merencanakan pesan, 3. Mengeksekusi pesan. 

Tahap pertama pengiklan wajib mengetahui pasar atau khalayak mana yang paling kita kehendaki, karena ini kana berhubungan dengan bangaimana kita merencanakan pesan. 

Tahap kedua, sehubungan dengan ruang, waktu tempat yang terbatas kita harus sekreatif mungkin untuk membuat pesan yang mudah (simple) tetapi tepat sasaran. 

Pembuatan tag line/ slogan juga diperlukan. 

Keahlian memanfaatkan tanda, symbol, makna dan tata letak menjadi keharusan. 

Tahap ketiga, mengeksekusi pesan berhubungan dengan media apa yang digunakan, dimana pesan/ iklan di ditempatkan, berapa lama iklan itu ditempatkan (durasi), berapa kali iklan itu disampaikan berhubungan dengan frekuensi.

Telaah Kritis

Tahap Pertama, dari berbagai iklan media luar ruang bakal calon walikota Palembang periode 2024 – 2029, secara umum masih mengunakan pesan standar. 

Tidak terdapat segmentasi atau khalayak mana yang akan dituju. Padahal ini penting sekali bagaimana kita berkomunikasi baik jika kita tidak mengetahui lawan komunikasi/ audien kita. 

Iklan akan menjadi sia-sia. 

Sebenarnya banyak cara untuk memetakan khalayak dalam kasus bakal calon walikota Palembang, diantaranya kita bisa mulai dari sasaran pemilih walikota Palembang atau Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palembang. 

Informasi ini akan dapat menentukan target khalayak kita siapa saja. Misalkan kita bagi dari umur pemilih tetap. 

Dikategorikan pemilih pemula yang berusia diatas 17 tahun memiliki KTP atau yang sudah menikah. 

Dan pemilih umum yang sudah pernah memilih. 

Pada pemilih umum bisa juga diklasifikasikan lagi berdasarkan usia. Seperti pada tabel berikut (ilustrasi ini diolah sendiri oleh penulis) :

Kategori :