Sempat Molor 30 Tahun, Jembatan Senilai Rp15 Triliun di Sulawesi Tenggara Mulai Digenjot, Kapan Rampung?

Senin 15-01-2024,07:34 WIB
Reporter : Mujianto
Editor : Mujianto

Sebab, dalam beragam program pembangunan, konflik di kalangan masyarakat setempat umum terjadi.

Dirinya juga berharap bisa menyatukan daratan Sulawesi Tenggara melalui jembatan penghubung.

Khusunya di daerah yang saat ini masih sulit diakses, seperti Wakatobi dan pulau-pulau terpencil lainnya di Sulawesi Tenggara.

Sebagai informasi, megaproyek Jembatan Tona akan dibangun melintas Selat Baruta dan Kolagana.

BACA JUGA:7 Olahraga Ringan Efektif untuk Mengecilkan Perut dalam Seminggu, Nggak Perlu ke Gym

Lahan yang dibutuhkan dalam pembangunan jembatan mencapai luasan 70 hektare.

Dimana lahan itu masing-masing 35 hektar di Pulau Buton dan 35 hektar di Pulau Muna.

Desain Jembatan Muna di Sulawesi Tenggara ini bentang utamanya sepanjang 765 meter.

Untuk bentang pendekat di Pulau Muna sepanjang 186 meter.

BACA JUGA:PKH dan BPNT Via Pos dan KKS Tahun 2024 Masih Berlanjut? Simak Penjelasannya Berikut Ini

Sedangkan bentang pendekat di Pulau Buton panjangnya 525 meter.

Untuk anggarannya sendiri, pemerintah mengestimasi pengeluaran biaya pembangunan mencapai Rp15 triliun.

Sementara pembangunan jembatan ini untuk bisa selesai membutuhkan waktu pengerjaan selama 4 tahun.

Adanya jembatan penghubung ini, diharapkan aksesbilitas yang lebih baik dan mampu membantu mendorong petumbuhan ekonomi di kedua wilayah itu.

BACA JUGA:Anti Bosen! Ini 2 Resep Olahan Durian Super Lumer, Sekali Coba Pasti Ga Mau Berenti

Sehingga nantinya, Jembatan Tona bukan hanya menjadi simbol infrastruktur yang megah saja, melainkan harapan baru bagi perekonomian di Sulawesi Tenggara.

Kategori :