Namun ternyata, ada saja yang marah-marah atau emosional saat puasa Ramadan.
Pada dasarnya ketika berpuasa, kita merasa lapar dan haus, sehingga kita mudah terpancing emosi.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW) mengatakan, orang yang kuat itu bukan orang yang bisa mengalahkan musuhnya, karena orang yang kuat itu dia bisa mengalahkan dirinya.
BACA JUGA:Hukum Puasa Ramadhan Tapi Masih Pacaran, Apakah Boleh? Begini Jawaban Ustadz Abdul Somad
BACA JUGA:Mengorek Kuping dan Ngupil Membatalkan Puasa Ramadan? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Orang yang suka emosi, berarti jiwanya labil, sehingga adrenalin cepat naik dan meluap-luap hingga tidak terkontrol.
Bila tidak dikendalikan efeknya akan mengarah pada kesehatan.
Terkait hal itu Nabi Muhammad SAW memberikan cara mengatasinya, khusus terkait cara menahan emosi saat Puasa.
Kata Nabi, ketika kamu akan marah dalam kondisi berdiri, maka duduk lah sambil mengatur nafas.
Kemudian ketika duduk tapi masih marah, maka kita berbaring atau tidur.
Namun bila kita masih emosi, maka kata Rasulullah SAW, berwudhula dan shalat dua rakat.
Setelah itu dilanjutkan dengan berzikir kepada Allah SWT.
Biasanya, kalau sudah terkena air wudhu, apalagi kita lanjutkan dengan sholat dan berzikir.
BACA JUGA:4 Masalah yang Sering Ditanya Terkait Batal Tidaknya Puasa, Ini Jawabannya