PALPRES.COM – Bagaimana cara puasa di negara tanpa matahari terbenam, atau yang siangnya lebih panjang dari malam?
Lazimnya di Indonesia, puasa berlangsung dari terbit fajar hingga matahari terbenam saat Maghrib atau sekitar 14 jam.
Namun di beberapa negara, seperti Swedia, ternyata matahari bersinar lebih lama ketimbang malamnya, yakni mencapai sekitar 23 jam.
Bahkan di Norwegia, dalam kondisi tertentu, tidak ada matari terbenam.
BACA JUGA:Ikut Puasa Ramadhan Tapi Tidak Sholat Wajib, Bagaimana Hukumnya? Yuk Simak Kata Ustadz Adi Hidayat
BACA JUGA:Ramadan disebut Sayidus Syuhur atau Raja Penghulu, Apa Sebabnya? Ini Penjelasan KH Zainuddin MZ
Karena mataharinya justru tidak terbenam.
Lalu, bagaimana cara puasa di negara tanpa matahari terbenam atau yang siangnya lebih panjang ketimbang malam?
Ustaz Adi Hidayat dalam Kajian Sunnah chanel di YouTube punya jawabannya terkait cara puasa di negara tanpa matahari terbenam, atau yang siangnya lebih panjang dari malam
Menurut Ustaz Adi Hidayat, para ulama menggunakan metode qiyas atau analogi yakni menggunakan kerangka hukumnya dari hadist Nabi Muhammad SAW, untuk mencari solusi cara puasa di negara tanpa matahari terbenam, atau yang siangnya lebih panjang dari malam.
BACA JUGA:Amalan Doa Hari Ketujuh Ramadan, Minta Dijauhkan dari Perbuatan Dosa
BACA JUGA:Segera Pasang Alarm Sahurmu! Waktu Imsakiyah dan Buka Puasa Hari ke-07 Ramadan 1445 H Kota Palembang
Dicontohkannya kita zakat menggunakan beras.
Adakah zaman Nabi Muhammad SAW menggunakan beras?
Tidak akan ketemu hadist terkait hal itu.