Karena alat perasa dalam tubuh kita itu lidah, dan tidak masuk ke dalam tenggorokan.
BACA JUGA:Doa Hari ke-12 Puasa Ramadan: Amalan Minta Agar Ditutupi Semua Keburukan Diri dan Diberi Ketaatan
BACA JUGA:Waktu Imsakiyah dan Buka Puasa Hari ke-12 Ramadan 1445 H Kota Palembang
Jadi ketika buka mulut dan kita letakkan makanan yang berkuah atau makanan lainnya di lidah kita, maka kita akan mengetahui apakah makanan itu enak atau tidak atau terlalu asin atau tidak.
Namun Ustaz Abdul Somad lebih memilih untuk tidak mencicipi makanan, dan hal itu juga disampaikannya kepada keluarganya.
Bila ternyata pada saat buka puasa nanti, cita rasanya kurang memadai seperti kurang garam atau kurang manis, tinggal ditambahkan.
Sikap tersebut dipilih Ustaz Abdul Somad karena baginya lebih baik berhati-hati, untuk menjaga puasa tidak batal.
BACA JUGA:Lupa Mengucapkan Niat, Sahkah Puasanya? Ini Kata Ustaz Abdul Somad
BACA JUGA:Ustaz Riza Muhammad Ajak Pelajar SMPN 2 Kota Lubuklinggau Gemar Belajar dan Baca Al Quran
Jadi Ustaz Abdul Somad menyatakan lebih baik menutup hal-hal yang berpeluang membatalkan puasa, seperti mencicipi makanan tersebut, kecuali koki di restoran atau di hotel.
Karena bila masakannya tidak ada rasanya, maka bisa berakibat gajinya dipotong.
Sementara kebutuhan hidup keluarganya bergantung pada gajinya tersebut.
Jadi seorang koki, akan menggunakan fatwa dari ulama yang membolehkan mencicipi makanan tersebut saat bulan Ramadan.
BACA JUGA:Apa Tanda Puasa Ramadan Kita Diterima Allah SWT? Begini Cara Mengetahuinya
BACA JUGA:Coba 6 Cara Ini Dapat Bantu Kamu Hilangkan Penyakit Iri Hati
Oleh karena itu, mencicipi makanan merupakan suatu kebutuhan yang mendesak bagi orang yang sedang masak.