Menilik Sejarah Masakan Rendang Khas Minangkabau, Lengkap dengan Filosofi dan Penyajiannya di Masyarakat

Sabtu 20-04-2024,22:07 WIB
Reporter : Ismail Pratama
Editor : Kgs Yahya

Jangan sampai bumbunya mengendap dibawah yang pada akhirnya menjadi gosong.

Memasak rendang juga memerlukan yang namanya kebijaksanaan. 

BACA JUGA:Selalu Ada Saat Perayaan Penting, Inilah Filosofi Nasi Tumpeng yang Sarat Makna

BACA JUGA:Filosofi Bubur Merah Putih yang Sarat Makna dalam Tradisi Jawa, Wajib Tersaji di 3 Fase Kehidupan Manusia

Dalam artian sebelum memasaknya kita harus bisa memilih bahan-bahannya. 

Seperti pemilihan daging, cabai, dan bumbu rempah lainnya yang dibutuhkan dalam membuatnya. 

Dengan memperhatikan hal-hal sederhana seperti ini nantinya akan menghasilkan cita rasa yang sesuai dengan keinginan.  

Nah untuk menciptakan cita rasa yang sesuai dengan keinginan. Kita bisa memasaknya dengan bantuan tungku api. 

BACA JUGA:Filosofi Buah Manggis, Inilah Alasan Palembang Identik dengan Warna Merah

BACA JUGA:Sering Dipakai Pedagang Bubur Ayam, Ternyata Mangkuk Ayam Jago Penuh Filosofi, Begini Cerita Lengkap Sejarahny

Mengapa tidak menggunakan kompor gas? Konon katanya, rendang yang dimasak dengan tungku api akan memiliki aroma yang lebih khas. 

Tidak hanya itu saja, mengingat Bahan Bakar Minyak (BBM) yang semakin hari semakin mahal harganya.

Tentu penggunaan tungku api ini bisa sedikit menghemat biaya pengeluaran, loh. 

BACA JUGA:Tak Sembarang Orang Bisa Pakai, Ini Sejarah Kain Songket yang Penuh Filosofi

BACA JUGA:Mengulik Filosofi Bubur Sengkolo, Hidangan Tradisional Adat Jawa yang Sarat Makna dalam Kehidupan

3. Penyajian Rendang oleh Masyarakat 

Kategori :