Keyakinan ini didukung dengan adanya banyak sejarah, baik yang bersifat temporal maupun temporal.
BACA JUGA:Khas Palembang: Mengenal Tradisi Tepung Tawar Cara Adat Perdamaian Pertikaian di Palembang
BACA JUGA:Mengenal Keberagaman 4 Upacara Adat di Sumatera Selatan, Nomor 3 Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Bujang Kurap konon berasal dari garis keturunan Datuk Saribijaya dan Putri Sari Bavalu.
Datuk Saribijaya adalah pengikut kerajaan Pagarruyung dan Putri Sari Bavalu adalah ratu kerajaan Melayu Bangko.
Keduanya merupakan teladan lahirnya suku Anak Dalam yang hidup hingga saat ini.
Singkat cerita, salah satu keturunan mereka mempunyai seorang putra bernama Bujang Kurap.
BACA JUGA:Mengenal Keunikan Tradisi Rumpak-rumpak, Tradisi Masyarakat Arab Kota Palembang Menyambut Idul Fitri
BACA JUGA:4 Hal Ini Ada Di Dalam Kelakar Betok Palembang, dan Sudah Menyatu Dengan Kesenian Tersebut
Ada banyak macam versi cerita yang beredar tentang Bujang Kurap.
Salah satu versi mengklaim bahwa Bujang Kurap sebenarnya adalah orang baik yang mempunyai kesaktian yang bisa menyamar menjadi orang jahat. Ini menjadi asal muasal namanya,
Sedangkan versi lain mengatakan bahwa Bujang Kurap memiliki kelainan kulit bawaan.
Versi mana pun yang benar, ada banyak kesepakatan bahwa Bujang Kurap adalah seorang pengembara yang tinggal di wilayah sepanjang Sungai Rawas dari kota Tanjung hingga Muara Rawas.
BACA JUGA:Layaknya Menjadi Identitas Masyarakat Sumatera Barat, Tari Piring Ternyata Melambangkan Keberanian
BACA JUGA:Aesan Gede dan Aesan Paksangko: Baju Adat Pernikahan Palembang, Begini Fakta Serta Filosofinya!
Bujang Kurap sepanjang hidupnya tinggal di berbagai desa sekitar Sungai Rawas, mulai dari Napal Licin, Muara Kulam, Muara Kuis, Pulau Kidak dan Dusun Pauh.