Tim besutan Kim Sang-sik memiliki kesempatan untuk balas dendam usai dipermalukan Garuda dalam tiga pertemuan terakhir.
Terlebih lagi, Nguyen Quang Hai dkk akan berstatus sebagai tuan rumah saat bersua tim Merah-Putih nanti.
Kemungkinan besar, duel sengit itu akan dilangsungkan di Stadion My Dinh, Hanoi, pada 30 November 2024.
"Tentu saja kesulitan yang dialami Indonesia menguntungkan bagi para pesaing, termasuk Vietnam."
"Kim Sang-sik dan anak asuhnya memiliki banyak alasan untuk membalas dendam dari lawan mereka," jelas laporan tersebut.
Timnas Indonesia selalu berpartisipasi dalam turnamen yang sebelumnya dikenal sebagai Piala AFF ini.
Namun, dari 14 kali keikutsertaan, tim Merah Putih belum pernah sekali pun meraih gelar juara.
Timnas Indonesia telah mencapai final enam kali pada edisi 2000, 2002, 2004, 2010, 2016 dan 2020, tetapi selalu kalah sehingga dijuluki spesialis runner-up.
Thailand menjadi juara tujuh kali, diikuti oleh Singapura dengan empat kali, Vietnam dua kali, dan Malaysia sekali.
Akan tetapi, Timnas Indonesia berpeluang besar menjadi juara di edisi ke-15 nanti berkat dominasi pemain-pemain keturunan di skuad saat ini.
Setidaknya ada 12 pemain keturunan yang memperkuat tim, termasuk Jordi Amat, Elkan Baggott, dan Sandy Walsh.
Ditambah tiga pemain dalam proses bergabung, total ada 15 pemain keturunan yang meningkatkan kekuatan Timnas Indonesia belakangan ini.
Mereka semua berkarir di luar negeri.
Selain itu, tiga pemain lain yang berkarier di luar negeri adalah Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, dan Marselino Ferdinan.
Akan tetapi, skenario Timnas Indonesia tampil dengan pemain-pemain naturalisasi terbaiknya di ASEAN Cup 2024, yang akan berlangsung 23 November sampai 21 Desember nanti, mungkin akan sulit terwujud.
Pasalnya, turnamen ASEAN Cup bukanlah agenda resmi FIFA, sehingga para pemain keturunan yang berkarier di luar negeri mungkin sulit hadir.