Maka daerah yang ditunjuk ini adalah lahan gambut yang luasnya mencapai 1,45 juta hektar agar bisa dijadikan food estate besar-besaran.
BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru Harita Nickel Group Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasi dan Syaratnya
BACA JUGA:SALAH! Olahraga di Waktu Ini Ternyata Berbahaya, Begini Penjelasan dr Zaidul Akbar
Bukan itu saja, daerah Kalimantan Tengah dipilih lantaran mempunyai lahan rawa seluas 5,8 juta hektar.
Keputusan yang diambil oleh Presiden Soeharto juga terdapat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 82 Tahun 1995 tentang Pengembangan Lahan Gambut Untuk Pertanian Tanaman Pangan.
Namun demikian, ternyata keputusan yang diambil untuk melakukan penanaman di lahan gambut tersebut malah gagal.
Hal ini dikarenakan ternyata lahan gambut merupakan tanah yang digolongkan termasuk sulit untuk dijadikan pertanian.
BACA JUGA:Lowongan Kerja BUMN PT Askrindo: Program ASIX Tahun 2024, Fresh Graduate Lulusan Semua Jurusan
BACA JUGA:KACAU! Pj Walkot Dapati Pedagang yang Mainkan Harga Mengatasnamakan Pemkot
Bahkan, Amdal yang seharusnya dilakukan sebelum proyek dilaksanakan justru tak dilakukan, sehingga mengakibatkan kegagalan pula pada proyek ambisius food estate Soeharto.
Belum lagi jumlah panen yang dihasilkan juga tebilang cukup besar.
Diketahui, hasil yang diperoleh dari lahan 1,45 juta hektar lahan gambut tersebut hanya berhasil sebanyak 110 hektar.
Tentunya, jumlah tersebut berbanding jauh sekali dari rencana awal.
BACA JUGA:Diguyur Rp1 Triliun, Damri Hadirkan Bus Listrik Demi Kenyamanan Transportasi Umum
BACA JUGA:Lowongan Kerja BUMN PT Askrindo: Program ASIX Tahun 2024, Fresh Graduate Lulusan Semua Jurusan
Tak heran, proyek lahan gambut 1 juta hektar di Kalimantan Tengah bisa disebut proyek gagal.