Sebagai solusi atas masalah tersebut, PEP Sukowati bersama masyarakat mengembangkan inovasi Cakra Baskara (Cara Kreatif Basmi Akar dan Rumput Tak Berguna).
BACA JUGA:Kuas Jirak, CSR Unggulan PEP Tanjung Field Untuk Tingkatkan Ekonomi Lokal Desa
BACA JUGA:Dulu Tertinggal, Kini Desa Doudo di Gresik Jadi Desa Wisata Unggulan Berkat PEP Poleng Field
Merupakan inovasi teknologi alat penyiang padi dengan modifikasi mata pisau pembersih rumput dan pemotong akar padi yang secara khusus didesain sesuai dengan ukuran jarak tanam pada pertanian organik SRI.
Senior Manager Relations Regional Indonesia Timur Fitri Erika menambahkan bahwa dalam mewujudkan ketahanan energi melalui keberlanjutan produksi minyak dan gas bumi, Regional Indonesia Timur juga berupaya untuk selalu memberikan manfaat jangka panjang kepada pemangku kepentingan, utamanya masyarakat lokal.
“Kami ingin masyarakat di wilayah operasi menjadi mandiri, dapat mengatasi permasalahan sosial yang dihadapi dengan memaksimalkan potensi lokal yang tersedia.
Melalui program Prabu Kresna ini, seluruh fungsi di perusahaan turut terlibat untuk menularkan core competency.
BACA JUGA:PHE NSO dan PEP Lirik Field Raih Penghargaan Gold dalam Ajang TJSL dan CSR Award 2024
Sehingga terjadi transfer knowledge yang akan berguna meningkatkan kesejahteraan petani mewujudkan ketahanan pangan,” imbuhnya.
Penerapan teknologi merupakan salah satu bentuk penerapan core competency perusahaan yang berkontribusi pada pengembangan program pemberdayaan masyarakat.
Khususnya melalui fungsi RAM pada divisi Mechanical Engineering, Mechanical, Fabrikasi yang membantu perancangan desain mesin, operasional transmisi engine, serta perakitan invensi alat penyiang khusus pertanian organik SRI Cakra Baskara.
Selain itu, pembuatan mata pisau juga memanfaatkan limbah besi non-B3 sehingga memiliki nilai guna mengubah masalah limbah menjadi alat solusi pertanian.
Inovasi modifikasi teknologi ini merupakan inovasi modifikasi alat baru yang sebelumnya belum pernah ada.