3 Fitur Baru Pilkada.AI, Pangkas Biaya Kampanye hingga Bangun Komunikasi Personal dengan Konstituen

Rabu 30-10-2024,17:03 WIB
Reporter : Ella Sulistiana
Editor : Ella Sulistiana

Nadia mencatat, beberapa hal yang menjadi penentu besarnya biaya kampanye.

BACA JUGA:Kebakaran Gudang Penyimpanan Logistik KPU Lubuklinggau, Pihak Kepolisian Langsung Usut Tuntas

BACA JUGA:GENCAR! KPU OKI Sosialisasi Pemilih Pemula di SMAN 3 Unggulan Kayuagung

Antara lain adalah wilayah, tingkat kompetisi, strategi kampanye dan faktor-faktor lainnya.

Angka inilah yang sering menjadi batu sandungan bagi para Cakada bahkan bisa menjadi bumerang setelah pesta kontestasi berakhir. 

Namun dengan pemanfaatan big data berbasis teknologi AI yang memberikan data secara komprehensif dan akurat, Cakada sebenarnya dapat merencanakan kampanye mereka dengan lebih efisien dan efektif.

Penggunaan Platform Pilkada.AI yang canggih dan inovatif, sebagai contoh, bahkan bisa menghemat biaya kampanye hingga 40%. 

BACA JUGA:5 Daerah Sumsel Sudah Turunkan DPT, Ini Rincian Dari KPU

BACA JUGA:SAH! KPU OKI Tetapkan 577.241 DPT di Pilkada 2024

Bagaimana tidak, hanya dengan biaya mulai dari Rp300 juta sampai Rp1 miliar (tergantung wilayah dan level pemilihan), Cakada sudah bisa memanfaatkan berbagai fitur pintar dari Pilkada.AI yang komprehensif untuk mendekatkan mereka dengan para pemilih.

Keamanan Data Pengguna Terjamin

Terkait keamanan dan kerahasiaan, Nadia menjamin keamanan data pengguna Pilkada.AI. 

Pasalnya, platform ini memiliki  DPO (Data Protection Officer) dan sudah memiliki sertifikasi dari APPDI (Asosiasi Profesional Privasi Data Indonesia).

BACA JUGA:Yakin Tak Lagi Ada Kendala, KPU Provinsi Sumsel Siap Sukseskan Pilkada Serentak Pada 27 November Mendatang!

BACA JUGA:KPU OKI Usulkan Penambahan TPS di Pilkada 2024, Segini Jumlahnya

Sehingga memastikan seluruh proses memenuhi standar Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP). 

“Lebih dari itu, melalui Pilkada.AI, kami ingin memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan proses demokrasi di Indonesia menjadi lebih transparan, partisipatif, dan data-driven,” jelasnya.

Kategori :