Ketiga adalah, Bulion bank/bank emas yang baru diluncurkan 26 Februari 2025 lalu oleh Presiden RI untuk memonetisasi potensi emas dari hulu hingga hilir sebagai investasi syariah yang aman, mudah dan tahan terhadap inflasi.
BACA JUGA:Mobil Serv-Q, Inovasi Pertamina Patra Niaga Sumbagsel untuk Jamin Kualitas BBM dan Layanan SPBU
BACA JUGA:Laba Bersih Danamon Tembus Rp 2,8 Triliun Sepanjang 9 Bulan Pertama 2025
ASBISINDO berharap emas dapat emas dalam aset likuid Bank dan menjadi pengurang GWM.
ASBISINDO juga siap ambil peran dalam penguatan ekonomi syariah nasional melalui sinergi antara regulator dan pelaku industri, sekaligus merumuskan arah pengembangan perbankan syariah yang lebih progresif dan berdaya saing global serta menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia.
"Dukungan kebijakan, regulasi, dan pasar ini menunjukkan bahwa ekonomi syariah bukan lagi pelengkap, melainkan arus utama pembangunan nasional.
Tentunya dibutuhkan transformasi, adaptif dan inovasi untuk menjadi pemain utama perbankan nasional,” ujarnya.
BACA JUGA:Dukung Kebersihan Lingkungan, PTBA Serahkan 9 Unit Gerobak Sampah untuk Warga Ring 1 Kertapati
BACA JUGA:Subroto Award 2025, PGN Diganjar Penghargaan atas Dukungan terhadap Swasembada Energi
Dengan pengembangan instrumen diharapkan bank syariah lebih menarik dan dapat tumbuh lebih tinggi sustain dan tetap sehat.
ASBISINDO juga menegaskan komitmen nyata untuk kolaborasi dalam memperkuat peran perbankan syariah untuk menjadi arus utama pertumbuhan ekonomi nasional. ***