Banner Honda PCX

Side Event Ketiga G20 EMPOWER, Dorong Pertumbuhan Ketahanan Digital dan Keterampilan Perempuan

Side Event Ketiga G20 EMPOWER, Dorong Pertumbuhan Ketahanan Digital dan Keterampilan Perempuan

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Bintang Puspayoga (kiri atas), Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Nadiem Makarim (tengah atas), Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Mira Tayyi--Dok XL Axiata

“Berkaitan dengan isu kesenjanganan gender sendiri, kami mengidentifikasi bahwa isu pertama dan kedua dari fokus DEWG memiliki keterkaitan yang penting. Konsep ini menyoroti pentingnya konektivitas yang tangguh berdasarkan ketersediaan dan keterjangkauan akses, kesiapan infrastruktur, serta tanggungjawab dan penggunaan konektivitas digital untuk mendukung layanan digital yang inklusif. Kami fokus dalam menjembatani kesenjangan gender digital untuk memastikan perempuan dapat memperoleh kesempatan yang sama di era digital ini,” jelasnya.

Ketiga agenda utama pertemuan side event ketiga ini adalah, pertama, membuka pemahaman tentang tantangan yang dihadapi perempuan dalam mencapai kesiapan digital. 

Kedua, membuka forum diskusi antar delegasi terkait rencana dan aksi nyata untuk mendorong keterampilang digital perempuan. Ketiga, merumuskan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti sektor swasta, pemerintah, dan organisasi non-pemerintah untuk mendorong kesiapan digital pada perempuan.

Staff Ahli/Acting Deputi Menteri Bidang Partisipasi Masyarakat, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Indra Gunawan, menyatakan bahwa potensi perempuan di dunia kerja dan pasar tenaga kerja semakin terganggu dan tertantang oleh Covid-19. 

Sebelum pandemi, hambatan  posisi perempuan di pasar tenaga kerja adalah kemampuan dalam teknologi baru, terlibat dalam siklus bisnis, dan diakui dalam industri yang didominasi laki-laki atau industri STEM. 

Masalah-masalah ini tetap relevan selama Covid-19, tetapi dengan masalah tambahan termasuk beban ganda pekerjaan perawatan yang tidak dibayar dan dimensi fisik pekerjaan yang mempengaruhi cara perempuan untuk masuk dalam sektor ini.

Lebih jauh, Indra Gunawan menjelaskan Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk mendorong pengarusutamaan gender dalam semua aspek pembangunan di semua lapisan masyarakat. 

BACA JUGA:KTT W20 di Tepi Danau Toba, Dorong Pemimpin G20 Prioritaskan Pemberdayaan Perempuan dan Kesetaraan Gender

“Pembangunan diarahkan pada peningkatan kualitas hidup dan peran perempuan dalam berbagai bidang terutama di bidang STEM dan kemampuan digital, penurunan jumlah tindakan kekerasan dan eksploitasi, dan menghilangkan diskriminasi kepada perempuan, termasuk untuk perempuan yang berada di dunia kerja. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan bersama dalam mencapai kesetaraan gender, kita harus mengatasi konstruksi sosial yang telah berkembang di masyarakat seperti stigmatisasi dan stereotip, yang menimbulkan tidak setaranya antara kekuatan laki-laki maupun perempuan dalam aspek-aspek tertentu di masyarakat. Untuk itu, pemberdayaan perempuan untuk mencapai kesetaraan gender sangatlah penting,” jelasnya.

Chair G20 EMPOWER, Yessie D Yosetya dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebagai salah satu aliansi atau working group dari G20 untuk pemberdayaan dan representasi kemajuan ekonomi perempuan, G20 EMPOWER bertujuan mempercepat kepemimpinan dan pemberdayaan perempuan di sektor swasta. 

Diskusi kali ini fokus dalam mempromosikan poin terkait bagaimana membangun dan meningkatkan ketahanan dan keterampilan digital perempuan di publik, khususnya di tengah lingkungan kerja untuk menjadi rekomendasi utama pada KTT MCWE (Ministerial Conference for Women's Empowerment) bulan Agustus mendatang di Bali.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait