Banner Honda PCX

Perkuat Fundamental Bisnis Melalui Transformasi, BRI Cetak Laba Rp 26,53 Triliun

Perkuat Fundamental Bisnis Melalui Transformasi, BRI Cetak Laba Rp 26,53 Triliun

Direktur Utama BRI Hery Gunardi foto bersama Wakil Direktur Utama BRI Agus Noorsanto, Direktur Finance & Strategy BRI Viviana Dyah Ayu, Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya dan Direktur Manajemen Risiko BRI Mucharom, pada Press Conference Kinerja Keuanga-BRI-

“Perbaikan fundamental kinerja BRI tersebut berdampak positif terhadap capaian laba perseroan. 

BACA JUGA:Omzet Melejit, Kisah Sukses UMKM Kuliner Kurma yang Tumbuh Bersama Rumah BUMN BRI Jakarta

BACA JUGA:SABRINA BRI, Bantu Nasabah Dapatkan Informasi dan Layanan Perbankan Secara Cepat dan Mudah

BRI berhasil mencetak Laba bersih sebesar Rp26,5 triliun hingga akhir Juni 2025”, jelasnya.

Kedisiplinan Pengelolaan Likuiditas

Direktur Finance & Strategy BRI Viviana Dyah Ayu mengungkapkan bahwa kedisiplinan dalam pengelolaan likuiditas terus menjadi fondasi utama bagi BRI dalam menjaga efisiensi biaya dana dan memastikan struktur pendanaan yang optimal. 

“Cost of Fund (CoF) tercatat membaik menjadi 3,6% pada akhir Triwulan II 2025.

Di sisi lain, efisiensi pendanaan juga terlihat dari tingkat Cost of Deposit (CoD) yang berhasil dijaga di level 3,0%. 

Sementara itu, indikator likuiditas jangka pendek dan panjang BRI tetap kuat dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) yang terjaga di 150,5% serta Net Stable Funding Ratio (NSFR) sebesar 125,6%,” jelas Viviana.

BACA JUGA:Gaji Melalui BRI, Hidup Lebih Mudah: Kisah Nurul Aina, Nasabah Bank Rakyat Indonesia

BACA JUGA:BRI Salurkan KUR Rp83,38 Triliun, Pertanian Jadi Motor Utama

Perbaikan struktur pendanaan tersebut, berdampak positif pada kondisi likuiditas BRI yang terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) bank berada di level yang memadai sebesar 84,97%. 

Angka ini memberikan ruang likuiditas yang memadai bagi BRI untuk terus tumbuh secara sehat dan berkelanjutan.

“Dari sisi permodalan, BRI memiliki Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 25,01%, salah satu yang tertinggi di antara perbankan nasional dan jauh di atas ketentuan minimum regulator. 

“Dengan kondisi likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat tersebut perseroan masih memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh lebih baik di masa mendatang”, jelas Viviana.

BACA JUGA:Dari Dapur Rumah ke Pasar Global, Usaha Sambal Ini Tumbuh Berkat Pemberdayaan BRI

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait