Pertamina Hulu Mahakam Gelar Sail Away Jacket Pertama Proyek Sisi Nubi AOI
Pertamina Hulu Mahakam (PHM) melaksanakan seremoni Sail Away Jacket pertama, yakni jaket WPS-4, Proyek Sisi Nubi Area of Interest (SNB AOI). -Istimewa-
Pada kesempatan terpisah, General Manager PHM Setyo Sapto Edi menjelaskan bahwa perusahaan berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam kegiatan pengeboran eksploitasi dan eksplorasi guna mendukung pencapaian target produksi migas nasional.
“Selain itu, kami pun mendorong inovasi serta penerapan teknologi berdasarkan praktik-praktik terbaik di industri hulu migas nasional dan global pada seluruh aspek operasi dan bisnis perusahaan,” ungkapnya.
BACA JUGA:Menteri ESDM Resmikan Operasional Prototipe Kapal Dual Fuel Milik Pertamina Hulu Mahakam
BACA JUGA:1.250 Warga Balikpapan Rasakan Manfaat CSR Pertamina Hulu Mahakam
Setyo juga menambahkan bahwa Perusahaan berkomitmen agar proyek ini berjalan lancar dengan tetap mengutamakan keselamatan dan nihil kecelakaan atau zero fatality.
Dalam pelaksanaannya, Proyek SNB AOI berhasil menjaga keselamatan kerja dua juta ham kerja (manhour) tanpa Lost Time Incident (LTI) sampai bulan September 2024.
“Jumlah keseluruhan pekerjaan pada proyek ini sangat tinggi di mana diperkirakan akan mencapai 7 juta jam kerja (manhour) di akhir proyek,” imbuh Setyo.
Senior Project Management PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Indra Nugraha yang berkesempatan hadir dalam seremoni Sail Away ini menekankan bahwa proyek SNB AOI merupakan proyek fast track dengan penjadwalan pekerjaan dan sasaran pemenuhan performa fasilitas yang sangat menantang.
BACA JUGA:Dorong Keberlanjutan Hulu Migas Nasional, Begini Cara Pertamina Hulu Mahakam Melakukannya?
“Pertamina saat ini sedang mengelola sumur-sumur yang telah aging.
Sehingga memerlukan inovasi dan kreativitas yang diterapkan dalam setiap proses proyek yang akan memudahkan jalan menuju ke tahapan kemapanan energi sebagaimana telah ditetapkan oleh pemerintah,” ujarnya.
Indra juga menambahkan, kerja sama dan koordinasi yang baik sangat dibutuhkan dari semua pihak, termasuk dengan pihak kontraktor Engineering, Procurement, Supply, Construction, and Commissioning (EPSCC) agar proyek ini dapat berjalan dengan lancar.
“Proyek pembangunan di wilayah Pertamina akan semakin masif mulai tahun 2025 dan hal tersebut tentu membutuhkan kerja sama yang baik dari semua pihak.
BACA JUGA:Pertamina Hulu Energi Berbagi Implementasi Penerapan ESG di Industri Hulu Migas
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
