Banner Honda PCX

200 Santri di Sumsel Ikut Seleksi CBT MQK Nasional 2025

200 Santri di Sumsel Ikut Seleksi CBT MQK Nasional 2025

Sebanyak 200 santri dari 30 pondok pesantren se-Sumatera Selatan mengikuti Seleksi Computer Based Test (CBT) Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) VIII Tahun 2025.--


Sebanyak 200 santri dari 30 pondok pesantren se-Sumatera Selatan mengikuti Seleksi Computer Based Test (CBT) Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) VIII Tahun 2025.--

Sementara itu, pelaksanaan seleksi CBT MQKN Nasional VIII Tahun 2025 resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI H. Amin Suyitno secara daring, Selasa (16/06/2025) pagi.

Dalam arahannya, Suyitno menegaskan bahwa MQK tahun ini menjadi momentum penting bagi pesantren dalam menghadapi era globalisasi dan digitalisasi. 

BACA JUGA:Hadiri Hari Santri Nasional, Lucianty Siapkan 3 Program Prioritas untuk Ponpes di Muba

BACA JUGA:Hadiri Upacara Hari Santri 2024, Kakanwil Ajak Santri Kembangkan Potensi Diri Bangun Negeri

CBT MQK ini adalah bukti bahwa pesantren tidak tertinggal. Kita menyaksikan transformasi digital berjalan nyata di ruang-ruang yang selama ini dianggap tradisional. Pesantren mampu beradaptasi dengan teknologi tanpa kehilangan jati dirinya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Suyitno menekankan bahwa MQK tahun 2025 mengusung semangat “from local to global” sebagai penanda kuat bahwa pesantren Indonesia kini hadir di ruang publik internasional.

Menurutnya, MQK bukan hanya kompetisi membaca kitab kuning, tetapi juga sarana aktualisasi intelektual pesantren dalam menjawab isu-isu kontemporer dunia.

“Tema tahun ini, Dari Pesantren untuk Dunia: Merawat Lingkungan dan Menebar Kedamaian dengan Turats, mengajak kita semua untuk mengeksplorasi kekayaan literatur klasik Islam (turats) sebagai sumber etika ekologis dan solusi perdamaian global. Ini sangat relevan di tengah krisis iklim dan gejolak geopolitik saat ini,” terang Suyitno.

BACA JUGA:Upacara Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2024 di Kota Lubuklinggau Berlangsung Khidmat

BACA JUGA:Kemenag Siapkan Ragam Kegiatan Semarakkan Hari Santri Lewat Expo Kemandirian Pesantren

“Pesantren harus menjadi corong Islam yang damai dan rahmatan lil ‘alamin. Ketika dunia dilanda konflik dan kekerasan, santri harus bisa menjadi duta perdamaian yang membangun narasi keadaban dari khazanah kitab kuning,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: