Siap-Siap, Booster Nanti Syarat Gunakan Fasum
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan lonjakan kasus Covid-19 saat ini dipicu varian Omicron BA.4 dan BA.5.
BACA JUGA:Babinsa Dampingi Vaksin 2 dan Booster di Puskesmas
"Jakarta yang paling banyak kena Omicron. Jakarta sebentar lagi sampai puncaknya," ujarnya, dalam siaran persnya, di Gedung Kemenkes RI Jakarta Selatan.
Berdasarkan data, puncak kasus Covid-19 di tingkat populasi terjadi ketika dominasi varian virus sudah di atas 80 persen dari total populasi.
"Itu terjadi di saat Delta dan Subvarian Omicron BA.1 dan BA.2," ucapnya.
Menurut Budi, hasil penelitian genom sekuensing terhadap 1.200 lebih pasien di Jakarta, sudah didominasi varian Omicron.
BACA JUGA:Efektivitas Program Asimilasi Rumah di Masa Pandemi Covid-19
Namun, jumlah pasien yang dirawat dan meninggal relatif rendah.
"Jumlah 1.200 itu angka yang lumayan. Tapi yang masuk rumah sakit rendah hanya sepuluh pasien. Beda saat gelombang Delta yang rumah sakitnya penuh," katanya lagi.
Sebelumnya, Menkes menyebutkan Covid-19 akan kembali naik menyentuh angka puluhan ribu dalam satu hari.
Hal itu diungkapkan Menkes di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
BACA JUGA:Lebih 1.000 Kasus Perhari, Indonesia Masuk Gelombang Keempat Covid-19?
"Kira-kira nanti ya estimasi berdasarkan data di Afrika Selatan, mungkin puncaknya kita di 20.000 per hari," ujar Menkes Budi, Kamis 16 Juni 2022.
Budi menjelaskan, pihak Kemenkes telah mengkaji pola penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Lonjakan kasus akibat BA.4 dan BA.5 hanya sepertiga dari puncak varian Delta dan Omicron yang mencapai 60.000 per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id