Honda

Berikan Semangat Guru lewat Konferensi Kerja PGRI Sumsel

Berikan Semangat Guru lewat Konferensi Kerja PGRI Sumsel

PALEMBANG, PALPRES,COM - Bangkit Guruku, Majulah Negeriku, Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh. Demikian tea yang diusung dalam kegiatan Konferensi Kerja Provinsi Ke II PGRI Sumsel Tahun 2022 di Hotel Harper Palembang, Sabtu (16/7).

Menurut Ketua Panitia Kegiatan, Dr. H. Bukman Lian, M.M, M.Si, CIQaR yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas PGRI Palembang, dalam laporannya mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menetapkan berbagai ketentuan rencana kerja tahunan, evaluasi kerja tahun 2021 dan menetapkan berbagai kebijakan baik eksternal maupun internal serta penyusunan anggaran dan pendapatan organisasi.

Senada dengan hal ini, Ketua PGRI Sumsel, H. Ahmad Zulinto, S.Pd, M.M, dalam sambutannya mengatakan "Melalui kegiatan pada kegiatan hari ini, Bangkit Guruku, itulah hal yang harus kita lakukan bersama saat ini," tegasnya.

Pandemi COVID 19 yang telah dialami dalam dua tahun terakhir memberikan dampak yang besar dalam pendidikan.

BACA JUGA:PGRI Jadi Rujukan Mahasiswa Luar Provinsi

"Alhamdulillah, baik dinas pendidikan provinsi maupun dinas pendidikan kota, saat ini telah mumbuka kembali sekolah-sekolah, dan proses belajar mengajar pun sudah tatap muka seratus persen,"sebutnya

Salah satu bahasan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PGRI mendatang. Diantaranya, memperjuangkan nasib pengangkatan guru honorer menjadi PPPK.

Konferensi kerja Provinsi II PGRI Sumsel tahun 2022 dengan tema "Bangkit Guruku, Maju negeriku, Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh digelar di Hotel Harper Palembang, Sabtu (16/7). Diikuti seluruh peserta PGRI se Sumsel.

"Agenda yang terpenting bagi kami yakni, bagaimana memperjuangkan nasib PPPK," kata Zulinto.

BACA JUGA:SMK PGRI Lubuklinggau Jadi Pilihan Siswa

Dikatakannya, saat ini slot PPPK sudah dibuka dan diserahkan sebanyak kurang lebih 4.200. Namun, yang diterima baru 3.600. Dia juga meminta agar mempertahankan PPPK ini benar-nenar diperjuangkan dan dilakukan pengangkatan. "Itu adalah imarket yang sudah diperhitungkan. Kepala daerah harus tau itu," tegasnya.

Menurutnya, kegamangan yang terjadi soal pengangkatan PPPK ini membuat guru honorer menjadi resah. Lanjutnya, pendidikan ini sifatnya berbeda dengan instansi lainnya. Karena, hal ini menyangkut pembelajaran dan masa depan penerasi penerus bangsa.

"Peran terhadap seorang guru sangat penting. Ini yang harus kami tekankan," timpalnya.

Lebih lanjut, dia menambahkan pihaknya juga akan mempertanyakan mengenai penghapusan tenaga honorer. Karena jika ini memang diberlakukan, masoh sangat banyak daerah pelosok yang membutuhkan tenaga guru khususnya honorer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: