Citraland
Honda

Semarakkan HUT OKU Ke- 112, Dinkes OKU Rencanakan Sunatan Massal Gratis

Semarakkan HUT OKU Ke- 112, Dinkes OKU Rencanakan Sunatan Massal Gratis

OKU, PALPRES.COM - Menyambut dan menyemarakkan HUT Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) ke-112 pada 29 Juli 2022, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten OKU akan menggelar kegiatan bakti sosial sunatan massal gratis bagi anak-anak di Kabupaten OKU.

Plt Kepala Dinkes OKU M Rozali SKM MM didampingi Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Deddy Wijaya mengatakan, kegiatan bakti sosial sunatan massal gratis dalam rangka menyemarakkan HUT OKU ke 112 direncanakan akan dilaksanakan pada 28 Juli 2022. Kegiatan akan dipusatkan di Gedung SKB Baturaja dan diikuti 112 peserta, yang berasal dari seluruh kecamatan di Kabupaten OKU secara gratis.

BACA JUGA:HUT Muratara, Gelar Sunatan Massal Hingga Bagikan Sembako Gratis

"Sesuai instruksi Pj Bupati, setiap OPD diharapkan dapat berpartisipasi dan menyemarakkan HUT OKU ke 112, kami dari Dinkes OKU akan melaksanakan kegiatan sunatan massal gratis pada 28 Juli mendatang," kata Rozali, Rabu (20/7).

Dikatakannya, terkait kegiatan bakti sosial sunatan massal gratis tersebut, pihaknya sudah melakukan rapat internal guna persiapan dan pelaksanaan nanti. 

Ia mengajak para orangtua, yang ingin mengkhitankan anaknya, untuk segera menghubungi pihak kelurahan/desa tempat tinggalnya. Serta pihak puskesmas setempat, agar anak yang hendak disunat dapat dimasukan dalam daftar 112 anak-anak yang akan disunat pada 28 Juli 2022 nanti.

“Kegiatannya serentak pada 28 Juli nanti. Untuk dalam kota Baturaja, kita pusatkan di Gedung SKB Baturaja. Sementara anak-anak yang berada di luar Kota Baturaja atau wilayah kecamatan, akan disunat di masing-masing Puskesmas setempat," terangnya.

Ditambahkannya, dalam kegiatan sunatan massal gratis tersebut, pihaknya akan mensiagakan tim medis dan dokter yang akan mengkhitan. 

Pihaknya juga berharap, selain menyemarakkan HUT Kabupaten OKU ke 112, melalui kegiatan sunatan massal gratis ini, dapat membantu para orangtua, terutama keluarga kurang mampu yang hendak mengkhitankan anaknya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: