Honda

Buat Jalur Evakuasi dan Titik Kumpul di Lokasi Rawan Bencana

Buat Jalur Evakuasi dan Titik Kumpul di Lokasi Rawan Bencana

Selain sosialisasi, masyarakat juga mendapat edukasi bagaimana manfaat jalur evakuasi dan titik kumpul titik terjadi bencana.-Arman-Palpres.com

OKU TIMUR, PALPRES.COM- Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten OKU TIMUR, Dewa Made Sutha memiliki inovasi membuat jalur evakuasi dan titik kumpul dì lokasi rawan bencana.

Inovasi ini akan diterapkan di masyarakat yang wilayah tempat tinggalnya rawan terkena bencana, hal itu dilakukan sebagai salah satu peserta yang mengikuti PKA angkatan III, Provinsi Sumsel.

Bahkan, kegiatan sosialisasi dan simulasinya sudah dilakukan di dua desa, yakni Desa Baturaja Bungin dan Desa Sabalioh, Kecamatan Bunga Mayang, OKU Timur.

Dua desa ini merupakan desa yang sering diterpa bencana. Baik bencana banjir akibat luapan sungai Komering di Desa Baturaja Bungin serta bencana angin puting beliung di Desa Sablioh.

BACA JUGA:16 Peserta Ikut Pelatihan Evakuasi, Hasilkan Petugas Cepat Tanggap Darurat Bencana

Selain sosialisasi, Dewa Made Sutha juga mengedukasi masyarakat, bagaimana manfaat jalur evakuasi dan titik kumpul titik terjadi bencana.

“Jalur evakuasi dan titik kumpul sudah kita buat. Ini mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana,” pungkasnya.

Guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang penanggulangan bencana, sejumlah pegawai yang tergabung dalam Satuan Tugas Reaksi Cepat (STRC) Tanggap Darurat Bencana BPBD OKU Timur dan pegawai kecamatan mengikuti kegiatan pelatihan evakuasi dan pertolongan korban.

Kegiatan yang dihadiri Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Dewa Made Sutha S.Kom, yang secara resmi dibuka Kepala Pelaksana BPBD OKU Timur, Mgs, H Habibullah di Kantor BPBD Kabupaten OKU Timur.

BACA JUGA:Teddy Berharap Produk UMKM OKU Bisa Dipasarkan di Marketplace

Ketua pelaksana Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD OKU Timur, Budi Widiyanto mengatakan pelatihan diikuti 16 peserta dari BPBD, 10 peserta pegawai kecamatan yang rentan terjadinya bencana.

“Ada dua orang pelatih, dan empat tenaga pendukung. Kegiatan berlangsung mulai 9 hingga 11 Agustus 2022 ini bermaterikan Pertolongan Pertama pada Gawat Darurat (PPGD), Water Rescue, Teknik Defent & Release, Vertical Rescue, Fire Search, Pemindahan Korban dan Teknik Pencarian di Darat,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: