Rugikan Negara Hingga Rp 7,9 Miliar, Dugaan Kasus Korupsi di BUMD Kini Ditangani Tipikor Polres Muba

Kapolres Muba AKBP Listiyono Dwi Nugroho Didampingi Kabag Ops, Kasat Reskrim, Kasat Narkoba dan Perwira di Mapolres Muba Memberikan Keterangan Press Rilis Akhir Tahun 2024.-Firdaus Palpres.com-
SEKAYU, PALPRES.COM- Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Muba kini tengan menangani dugaan Korupsi pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Muba.
Dimana dalam dugaan kasus korupsi tersebut negara dirugikan hingga mencapai Rp 7.958.360.127.
Hal itu disampaikan Kapolres Muba AKBP Listiyono Dwi Nugroho pada press rilis akhir tahun 2024, Selasa 31 Desember 2024 di Aula Alex Noerdin.
Dikatakan Kapolres, saat ini unit Tipikor Satreskrim tengan menangani kasus korupsi berdasarkan LP/A-13/X/2024/SPKT.SATRESKRIM/POLRESMUB/POLDA SUMSEL.
BACA JUGA:Sidang Dugaan Tipikor Tagihan Listrik PT MEP, Saksi Ahli Bilang Begini untuk Terdakwa
Selain itu juga, tidak hanya menangani kasus korupsi saja. Untuk kejahatan konvensional yang menonjol ada 11 kasus pembunuhan, curat 4 kasus, dan aniaya pemberatan 3 kasus.
Lalu kejahatan transional seperti perdagangan manusia hanya 1 kasus, kejahatan terhadap kekayaan negara ada 36 kasus penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Muba AKP Bondan Try Hoetomo STK menambahkan, bahwa tindak pidana korupsi itu modusnya yakni pada tanggal 15 Agustus 2017 sampai dengan April 2019.
Telah dilakukan kesepakatan kegiatan kerjasama dalam pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan kapasitas 2x1 MW berada di Desa Bandar Agung, Kecamatan Lalan.
BACA JUGA:Tipikor Polres PALI Cek Bangunan Rumah Transmigrasi, Apa Ada Unsur Dugaan Korupsi Ya?
“Nah, yang mana BUMD itu PT MEP dengan PT Daruma Mitra Alam tahun 2017 sampai dengan 2019 membeli alat tersebut,” kata Kasat Reskrim.
Namun dalam pembelian itu terjadi kelebihan bayar, berdasarkan audit dari Inspektorat Muba ada lebih bayar hingga Rp 7.958.360.127.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: