Honda

Debu Batu Bara Mulai Ganggu Kegiatan Belajar Mengajar

Debu Batu Bara Mulai Ganggu Kegiatan Belajar Mengajar

Tampak tumpukan buku pelajaran SDN 4 Merapi Barat tampak mulai ditutupi debu batu bara yang menebal, Kamis (18/8/2022).-Deni-palpres.com

LAHAT, PALPRES.COM - Debu batu bara bukan hanya mengotori akses jalan lintas Sumatera (Jalinsum) dan pemukiman penduduk saja, bahkan mulai mengganggu kegiatan sekolah.

Guru dan staf Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Merapi Barat mengeluhkan dampak debu dari aktifitas angkutan batu bara perusahaan yang beroperasi di Desa Sukamarga, Kecamatan Merapi Barat.

Ahmad Sopan, salah satu guru di SDN 4 Merapi Barat mengeluhkan dampak debu dari aktifitas perusahaan, khususnya dampak kesehatan bagi anak-anak di sekolah.

"Yang kami harapkan adalah bentuk kepedulian dan kerjasama dari pihak perusahaan, terhadap anak bangsa yang belajar di sekolah ini,” ujarnya, Kamis (18/8/2022).

BACA JUGA:Tiga Kelompok Kisruh, Dana Kompensasi Batubara Diambil Alih Forum Kades

Dirinya menerangkan, minimal sering berkunjung ke sekolah, melihat kondisi di sekolah bagaimana keadaannya.

Nah, sampai saat ini, bentuk kompensasi tidak ada dari perusahaan dimaksud, penyiraman debu juga tidak ada.

“Dulu memang pernah ada, namun sekarang tidak ada sama sekali. Bahkan ketika ditanya untuk penyiraman pun tidak ada jawaban,” papar Ahmad Sopan.

Untuk aktivitas batubara, lanjut Ahmad Sopan, yang di sekitar sekolah adalah batu bara milik tiga perusahaan.

BACA JUGA:Semburan Gas di Desa Teko Rejo Mengandung Batubara

Namun hanya PT MAS dan PT BAU yang sering berikan kontribusi ke sekolah.

Sedangkan dua perusahaan yang lain tidak ada kontribusinya.

"Alhamdulillah PT MAS dan PT BAU sudah baik. Responnya cukup baik dengan pihak sekolah. Sampai sekarang masih terjalin baik. Bahkan sudah banyak bantuan yang diberikan oleh PT BAU dan PT MAS,” terangnya.

Ia mencontohkan, menyalurkan bantuan seperangkat komputer, membantu pembangunan musala sekolah, membantu pembangunan pos satpam, pengerasan lapangan, termasuk sarana dan prasarana di sekolah.

BACA JUGA: Aktivitas Perusahaan Batubara Resahkan Warga, Pansus DPRD Sambangi Bupati Lahat

Bahkan untuk tanaman penghijauan sekolah, juga dibantu oleh PT MAS dan PT BAU.

"Sedangkan untuk dua yang lain sampai saat ini "Alhamdulillah" belum ada sama sekali," keluh Ahmad Sopan.

Terpisah, Kepala SDN 4 Merapi Barat, Mahila menyebutkan, hingga detik ini belum ada kontribusi dari dua perusahaan batu bara di wilayahnya.

Bahkan diajukan proposal pun tidak ada tanggapan.

BACA JUGA: Puluhan Sopir Angkutan Batubara Datangi DPRD Muratara

"Kami inginkan adanya penyiraman, terlebih lagi jika musim panas, karena dampak debunya luar biasa masuk ke sekolah. Kalau kami tanya pun mereka tidak ada jawaban,” tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com