Uji Dugaan Keracunan, Dinkes Muratara Kirim Sampel ke BTKL Palembang
Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) telah mengirim sampel makanan yang dikonsumsi 46 karyawan perusahaan tambang batubara untuk memastikan penyebab keracunan. -Hengki Pransis-Palpres.com
Informasi yang diperoleh, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Namun, ada 44 orang dirawat, terbagi di Puskesmas Bingin Teluk 30 orang, dan Puskesmas Pauh 14 orang.
Sebanyak 44 orang tersebut merasakan gejala yang rata-rata hampir sama, seperti buang air besar (BAB) cair, mual-muntah, kepala pusing, sakit perut, hingga demam.
"Alhamdulillah, hari ini ada 11 orang yang dirawat di Puskesmas Bingin Teluk sudah dipulangkan. Tersisa 33 orang pasien lagi yang masih dirawat," jelasnya.
Pihaknya sudah mengambil sampel makanan yang dikonsumsi para pekerja tersebut untuk menelusuri penyebab dari keluhan yang mereka rasakan.
Sampel makanan dan minuman para pekerja tersebut sudah diserahkan ke Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Palembang untuk diperiksa.
"Semuanya kita ambil sampelnya, nasi, lauk-pauknya, termasuk air minumnya. Sampelnya sudah kita kirim. Hari ini juga tim dari BTKL-PP Palembang turun ke lapangan," kata Tasman.
Menurutnya, hasil laboratorium akan keluar dalam tiga atau lima hari ke depan.
Kepala UPT Puskesmas Pauh, dr Arnida mengungkapkan, ada 14 orang masuk Puskesmas untuk berobat dengan keluhan yang sama. Beberapa di antaranya sudah berangsur stabil.
"Kondisi mereka sekarang mulai stabil, berangsur-angsur, tapi masih ada gejala beberapa, mereka masih di Puskesmas kini," ujarnya.
Belasan warga tersebut berobat ke Puskesmas Pauh dengan keluhan buang air besar (BAB) cair, mual-muntah, kepala pusing, sakit perut, hingga demam.
"Kalau kata mereka keluhannya itu sudah dirasakan dari malam kemarin, kata mereka makannya biasa, makanan catering langganan, tapi masih kami telusuri juga penyebabnya," kata Arnida.
Pihaknya masih akan menelusuri penyebab dari keluhan yang dirasakan oleh para pasien.
Ia menyatakan, pihaknya sudah mengambil sampel makanan yang dikonsumsi para pekerja tersebut sebelum mengalami keluhan.
"Sampel makanannya sudah kita ambil untuk diteliti di laboratorium di Palembang, hasilnya nanti kita infokan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: