Honda

Kawasan Keramasan Central Gravity Kedua

 Kawasan Keramasan Central Gravity Kedua

Kepala Dinas pekerjaan Umum Perumahan dan Pemukiman Provinsi Sumsel, Ir Basyaruddin Akhmad-Dian-palpres.com

Jadi Kawasan Prime Mover Pergerakan Ekonomi

KAWASAN Keramasan digadang-gadang akan menjadi Center of Gravity kedua setelah Jakabaring

Pernyataan ini ditegaskan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Pemukiman Provinsi Sumsel, Ir Basyaruddin Akhmad. 

Bahkan, ia berkeyakinan pertumbuhan dan pergerakan perekonomian di kawasan ini sangat tinggi setelah adanya perkantoran.

“Wacana ini sebenarnya pernah dikemukakan oleh Pak Gubernur Sumsel, H herman Deru. 

BACA JUGA: Keramasan Jadi Muka Kota Palembang, Akan Terus Ditata

Ia menginginkan, bahwa nantinya kawasan itu akan menjadi peran mover pemicu dan pemacu untuk perkembangan seberang Ilir,” ujarnya, Rabu (14/9/2022).

Basyaruddin menyebutkan, rencana pembangunan Kawasan perkantoran di wilayah tersebut telah di SK-kan oleh Ramli Hasan Basri saat menjabat sebagai Gubernur Sumsel pada Tahun 1991 silam. 

Dengan luasan lahan sekitar 100 hektar dengan dua sisi. 

Pada sisi kiri seluas 40 Ha sebagai tempat kantor Pemerintahan Provinsi Sumsel, dan sisi kanan beberapa Ha dari 60 Ha telah dihibahkan ke Polteknik Sriwijaya (Polsri).

BACA JUGA:Pemprov Sumsel Sukses Gelar Lomba Bidar, Ini Komentar Sejarawan Palembang

“Dengan dasar itulah Pak Gubernur Sumsel, H Herman Deru berinisiatif kembali membangun kawasan keramasan, dengan tentunya tetap memperhatikan tata ruang (RT/RW). 

Nah, ada tiga tata ruang kota kawasan yakni perumahan rendah, jasa dan perdagangan,” jelasnya.

Artinya lanjut Basyaruddin, kalau jasa itu meski tidak secara eksplisit, namun secara implisif jasa itu ada perkantoran di dalamnya. 

“Namun sambil menunggu tata ruang kota ke depan peruntukannya kawasan perkantoran,” katanya lagi.

BACA JUGA:Kabar Gembira, 1 Agustus - 31 Desember 2022 Pemprov Sumsel Bebaskan BBNKB dan Hapuskan Sanksi Administrasi

Bayangkan saja, jelas Basyaruddin, kalau nanti jadi sebuah perkantoran berwawasan lingkungan, maka pertumbuhan atau pergerakan ekonomi di kawasan itu sangat tinggi. 

ASN itu butuh namanya makan, baik itu sarapan, makan siang dan snack sore, maka akan tumbuhlah rumah makan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan restoran.

Tak hanya itu lanjutnya, perkantoran pasti membutuhkan ATK, belum lagi kalau ada pembangunan hotel di tepian danau untuk menginapnya orang-orang yang pejalanan dinas dan lainnya.

“Apalagi di seputar sana ada Citraland Palembang yang sudah akan berkembang menjadi pemukiman paling modern di Kota Palembang. 

BACA JUGA:Pemprov Sumsel Tingkatkan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Inilah yang menjadi pemikiran dalam konsep pembangunan. 

Sama saja kita memberikan gula di Kawasan Keramasan, maka semut akan berdatangan.

Mau tidak mau, suka atau tidak suka Kawasan Keramasan akan menjadi Center of Gravity yang kedua, setelah Jakabaring,” ungkapnya.

Dengan demikian, kata dia, nanti Jakabaring dan Kawasan Keramasan sebagai pemicu dan pemacu kawasan Seberang Ulu yang nantinya setara dengan Seberang Ilir. 

BACA JUGA:Pemprov Sumsel Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

“Mudah-mudahan jika tidak ada halangan, kawasan perkantoran akan dimulai dan membuka peluang baru pertumbuhan perekonomian," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, kawasan perkantoran Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) di wilayah Keramasan akan dibangun pada 2023 mendatang. 

Pembangunan gedung akan disertai fasilitas olahraga beserta taman area publik di lokasi tersebut.

“Tahap pertama itu yang akan dibangun. 

BACA JUGA:“Banjir” Usulan RTLH, Perkim Lahat Lobi Pemprov Sumsel

Setelah itu, kita akan melanjutkan dengan pembangunan kantor Gubernur, lalu kantor biro, dinas dan badan di lingkungan Pemprov Sumsel,” ujar Gubernur Sumsel, Herman Deru belum lama ini.

Rencana pemindahan pusat pemerintahan dilakukan karena faktor geografis dan strategis wilayah. 

Di mana pusat pemerintahan baru bertempat, dekat dengan gerbang masuk Kota Palembang. 

Terlebih, kawasan Keramasan berada di Jalan Lintas Sumatra yang tak jauh dari Jembatan Musi II Palembang dan pintu Tol Keramasan.

BACA JUGA:Gubernur Sidak Apel Perdana ASN Pemprov Sumsel

Rencana itu, lanjut Deru, juga untuk pemerataan pembangunan di wilayah Palembang, antara Ulu dan Ilir. 

Pasalnya, selama ini pembangunan hanya dilakukan di daerah Ilir, tidak sepenuhnya di Ulu.

Kemudian, Kantor Gubernur Sumsel yang lama sudah dianggap tua.

“Itu (Kantor Gubernur Sumsel lama) masuk salah satu bangunan tertua di Palembang dan sebagai cagar budaya. 

BACA JUGA:Pemprov Sumsel Gandeng ASPEDI Angkat Seni dan Budaya Lokal

Nah, siapa yang bisa menjamin ketahanan betonnya. 

Kalaupun dibongkar itu statusnya cagar budaya,” katanya.  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com