Honda

Bisa Surplus Miliaran, GREAT Edunesia Bagikan Kiat Sukses Pengelolaan Wakaf Produktif

Bisa Surplus Miliaran, GREAT Edunesia Bagikan Kiat Sukses Pengelolaan Wakaf Produktif

Abdul Khalim, General Manager School Development GREAT Edunesia Dompet Dhuafa-GREAT Edunesia-

BOGOR, PALPRES.COM - GREAT Edunesia bagikan kiat sukses pengelolaan Wakaf Produktif.

Dengan kiat sukses itu, pengelolaan Wakaf Produktif bisa mencatatkan surplus hingga Miliaran.

Diketahui, potensi Wakaf di Indonesia masih sangat besar.

Bahkan, potensi Wakaf di Indonesia bisa mencapai Rp180 Triliun.

BACA JUGA:24 Catar Akpol Memenuhi Syarat Alias Lulus, 3 Kuota Khusus Mabes Polri

BACA JUGA:Terima Kunci Rumah Baru dari Pj Walikota Palembang Ratu Dewa, Fauzi: Kami Tak Lagi Kehujanan

Namun Wakaf berbeda dengan Zakat, yang telah diterima dengan baik dalam masyarakat muslim sebagai kewajiban agama.

Saat ini perhatian masyarakat muslim terhadap Wakaf sebagai instrumen filantropi, masih dirasakan kurang

Padahal diketahui, bahwa Wakaf adalah salah satu bagian penting dalam keuangan Islam.

Pasalnya, Wakaf berpotensi besar dalam mendukung pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat, termasuk juga dalam Pendidikan. 

BACA JUGA:Publikasikan Pembangunan di Sumsel, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Gandeng Awak Media

BACA JUGA:Ini Cara Berkurban Saat Idul Adha, Awas Jangan Salah Kaprah!

Nah, guna memberikan edukasi terkait Wakaf, khususnya dalam dunia Pendidikan, GREAT Edunesia bersama Filantropi Indonesia dan Sekolah Sukma Bangsa menggelar sharing session yang mengangkat tema "Sekolah dan Wakaf Produktif".

Sharing session ini disiarkan live pada 28 Mei 2024. 

Hadir dalam sharing session tersebut Abdul Khalim, General Manager School Development GREAT Edunesia Dompet Dhuafa.

Abdul Khalim pada kesempatan itu, berbagi praktik pengelolaan wakaf di sekolah yang dikelola pihaknya, yakni Sekolah Al Syukro Universal dan Sekolah SMART Cibinong.

BACA JUGA:Tanzania Bawa Misi Balas Dendam Saat Menantang Timnas Indonesia, Luka Kekalahan di 1997 Harus Dibalas!

BACA JUGA:Kamu Kelahiran Januari? Ini 13 Karakter dan Fakta Unik yang Wajib Diketahui

Dijelaskan Abdul Khalim, Dompet Dhuafa memiliki miniature pengelolaan wakaf dibidang Pendidikan. 

Sekolah Al Syukro Universal di Tangerang Selatan, dan Sekolah SMART Cibinong di Klapanunggal. 

Diungkap Khalim, kedua sekolah itu mampu surplus hingga Miliaran.

Padahal kedua sekolah itu tanpa membuka donasi dan meminta bantuan.

BACA JUGA:Timnas Indonesia Vs Tanzania, Calvin Verdonk Belum Bisa Main Gara-gara Hal Ini

BACA JUGA:Laga Timnas Indonesia Vs Tanzania Berubah Uji Coba Biasa, Tanpa Poin FIFA, Permintaan Shin Tae-yong

Dalam menyelenggarakan Pendidikan berkualitas, diakui Khalim, butuh dana yang tidak sedikit. 

SDM berkualitas, fasilitas lengkap, dan kurikulum terbaik, juga dihasilkan melalui proses yang tidak murah. 

Sehingga  akibatnya, hal tersebut  menjadikan Pendidikan hanya terjangkau oleh kalangan atas. 

Tapi dengan skema Wakaf, menurut Khalim, Pendidikan berkualitas pun juga bisa dijangkau oleh semua kalangan.

BACA JUGA:Lowongan Kerja Perusahaan Coil Center PT JFE Shoji Steel Indonesia Lulusan SMA SMK Merapat

BACA JUGA:Buya Yahya Sebut Tanda Umroh dan Haji Mabrur, Awas Bisa Bikin Sombong!

Ditambahkan Khalim, walau sekolah wakaf yang pihaknya kelola berbayar, namun biayanya tak semahal sekolah setara.

Kenapa bisa demikian?

Soalnya, lanjut Khalim, pihaknya membuatkan unit bisnis untuk memberi subsidi berbagai pengeluaran di sekolah wakaf tersebut.

Bahkan ke depan, lanjut dia, pihaknya berencana akan membangun SPBU, yang keuntungannya akan dikonversi menjadi beasiswa.

BACA JUGA:MotoGP Italia, Pecco Bagnaia Dapat Penalti Grid Usai Insiden dengan Alex Marquez: Itu Konyol

BACA JUGA:5 Lowongan Kerja Terbaru dari PT Nippon Indosari Corpindo Tbk Perusahaan Sari Roti Terbesar di Indonesia

“Hari ini kami sudah bisa memberikan beasiswa untuk kurang lebih 50 murid setiap tahun" tutur Khalim.

Namun dibalik kesuksesan pengelolaan sekolah produktif, Khalim juga berbagi tantangan yang muncul. 

Salah satunya kontrol ketat dalam pengelolaan sekolah produktif, harus selalu dilakukan. 

“Kami terus melakukan monitoring dashboard keuangan, termasuk pengecekan sarana dan prasarana. 

BACA JUGA:7 HP Ini Punya Kamera terbaik!, Tanpa Harus Sewa Fotografer

BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru BUMN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Semua Jurusan

Setiap kerusakan harus segera diperbaiki. 

Selain itu program harus terus berinovasi agar aset tidak mandeg. 

Hal ini sesuai dengan kaidah wakaf, bahwa aset wakaf ini tidak boleh berkurang atau minus, " ucap Khalim.

Di akhir Sharing Session, Khalim berpesan agar setiap nazhir atau pengelola wakaf, senantiasa memegang tiga nilai sebagai kunci sukses pengelolaan wakaf produktif.

BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru BUMN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Semua Jurusan

BACA JUGA:Siapkan Menu Makanan Khusus, Ketua Kloter Diminta Laporkan Jumlah Jemaah Haji Lansia

"Untuk pengelolaan wakaf produktif yang perlu ditanamkan nilai amanah, jujur, dan professional. 

Amanah dalam mengelola dana wakaf, jujur dalam menyampaikan laporan pada wakif.

Lalu, profesional dalam mengembangkan aset wakaf sebagai bekal untuk mengemban amanah.

Selain sebagai pertanggung jawaban kepada Allah,” tutup Khalim.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: