PT IIP Gelar Bimtek Guna Cegah Kegagalan pada Sistem PLTU
Direktur Utama PT IIP, Dr. Ir. Diah Kusuma Pratiwi, MT CIAP saat membuka Bimbingan Teknik (Bimtek) Assesmen Performansi dan Analisa Kegagalan pada Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), di Hotel Santika, Palembang.-Dudy Oskandar-palpres.com
PALEMBANG, PALPRES.COM - PT Industri Inovasi Pramitha (IIP) menggelar Bimbingan Teknik (Bimtek) Assesmen Performansi dan Analisa Kegagalan pada Sistim Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), di Hotel Santika, Palembang, Rabu (5/10) hingga Kamis (6/10).
Kegiatan diikuti sejumlah perusahaan, diantaranya PT Bukit Asam dan PT Bukit Energi Service Terpadu.
Bimtek tersebut menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Prof Ir Riman S, M. Sc, Ph D (Dosen Teknik Mesin Universitas Sriwijaya (Unsri) ), Dr. Ir. Diah Kusuma Pratiwi, MT CIAP (Direktur PT IIP sekaligus Dosen Teknik Mesin Unsri) dan Gunawan ST . MT (Dosen Teknik Mesin Unsri).
Menurut Direktur Utama PT IIP, Dr. Ir. Diah Kusuma Pratiwi, MT CIAP sengaja pihaknya menggelar bimtek ini yang berkaitan kerusakan pada alat-alat PLTU.
BACA JUGA:Bimtek Implementasi dan Pengawasan di Dinas Perizinan Muratara Sepi Peserta
Kegiatan menurutnya digelar selama dua hari, dimana di hari kedua akan digelar diskusi tentang kerusakan-kerusakan yang mereka terima selama ini.
“ Biasanya ada beberapa penyebab terjadinya kerusakan pada alat-alat PLTU, kadang-kadang ada supplier nakal, beberapa kali kita temukan bahwa material itu tidak sesuai spek atau sudah sesuai spek, tapi teknologinya tidak dapat coating atau pelapisan , pelapisan tidak sesuai spek sehingga terjadi korosi.
Akibat dari kerusakan itu industri terpaksa berhenti produksi , sehingga itu menyebabkan kerugian (financial loss),” katanya di sela-sela Bimtek, Rabu, 5 Oktober 2022.
Tetapi menurutnya jika kesalahan dalam melakukan manufacture, maka bisa terjadi ledakan sehingga kerugian bertambah, termasuk nyawa manusia.
BACA JUGA:Bimtek SISKEUDES OKU Timur Resmi Dibuka
Alatnya menjadi rusak dan terpaksa membuat alat baru, kemudian produksi berhenti yang berarti financial loss karena adanya pengaruh terhadap dampak lingkungan.
Diah juga mengataka, PT IIP juga bergerak bidang diantaranya pelatihan dan bimtek, sertifikasi, mechanical desain, membuat mesin baru sesuai kebutuhan masyarakat berdasarkan survey, kerjasama dengan Dinas Perindustrian, Inspeksi lapangan jika ada kerusakan di pabrik
“Kita juga melakukan asessmen kepada perusahaan yang membuat alat baru, alat layak atau tidak di operasionalkan itu harus ada penilaian pihak ketiga berdasarkan keilmuan itu.
Kita lakukan assesmentnya, diimulasi dengan software, kita lihat kemudian kita ukur dan ke lapangan, termasuk misalnya apakah dia dibaut kemudian dilas dengan sebenarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpres .com