Honda

Covid-19 Kian Mengerikan, Puluhan Kota di China Lockdown

Covid-19 Kian Mengerikan, Puluhan Kota di China Lockdown

Seorang warga menjalani tes swab di Beijing. Sejumlah kota di China terpaksa kembali melakukan lock down karena ditemukan kasus Covid-19. --asia.nikkei.com

JAKARTA, PALPRES.COM - Kasus Covid-19 di China kian mengkhawatirkan. 

Sejumlah kota di China terpaksa kembali melakukan penguncian karena ditemukan kasus Corona. 

Wuhan, tempat pertama kali kasus Covid-19 ditemukan pada 2019, adalah salah satu wilayah yang dilakukan lockdown

Ada sekitar 20 hingga 25 kasus baru Covid-19 di Wuhan setiap harinya di pekan ini saja.  

BACA JUGA:Obat Gagal Ginjal Hibah dari Jepang Tiba di Indonesia, Pasien Berangsur Membaik

Total sudah 240 kasus selama 14 hari terakhir. 

Alhasil, pemerintah setempat memerintahkan lebih dari 800.000 orang di satu distrik untuk tinggal di rumah hingga 30 Oktober.

Wuhan juga menangguhkan penjualan daging babi di beberapa bagian kota, menurut gambar dan posting di media sosial setelah satu kasus Covid ditemukan. 

Menurut pihak berwenang, kasus Covid-19 tersebut terkait dengan rantai pasokan daging babi lokal.

BACA JUGA:Waspada, Selain Obat Sirop, Vape Rawan Tercemar Zat Pelarut Berbahaya

"Kami merasa mati rasa terhadap semua itu. Kami merasa semakin mati rasa," kata seorang warga setempat kepada Reuters, Sabtu 29 Oktober 2022.

Guangzhou, kota terbesar keempat di China, bahkan menutup lebih banyak jalan dan lingkungan.

Pemerintah di sana menahan orang-orang di rumah akibat daerah baru dianggap berisiko tinggi Covid.

Di Xining, ibu kota Provinsi Qinghai, unggahan media sosial menceritakan tentang kekurangan pangan dan inflasi harga untuk barang-barang penting. 

BACA JUGA: Yuk Baca Sifat dan Karaktermu dari Bentuk Bibir, Berani?

Ini terjadi ketika otoritas kesehatan di kota berpenduduk 2,5 juta orang itu berlomba untuk menahan rebound Covid setelah liburan Hari Nasional selama seminggu pada awal Oktober.

"Untuk mengurangi risiko penularan, beberapa toko sayur dan buah telah ditutup dan dikarantina," kata seorang pejabat pemerintah Xining, dikutip dari The Guardian, Sabtu 29 Oktober 2022.

Kota-kota besar lainnya di seluruh China termasuk Zhengzhou, Datong dan Xian telah menerapkan pembatasan baru minggu ini untuk mengendalikan wabah lokal. 

Di Beijing, taman hiburan Universal Resort ditutup pada hari Rabu setelah satu pengunjung dinyatakan positif terkena virus corona.

Awal bulan ini, Presiden Cina, Xi Jinping mengisyaratkan bahwa tidak akan ada pelonggaran kebijakan. 

Dia menyebut kebijakan lock down sebagai perang rakyat untuk menghentikan penyebaran virus.

"Pada 24 Oktober, sekitar 28 kota di seluruh negeri menerapkan beberapa tingkat tindakan penguncian," analis Nomura mengatakan kepada kantor berita Reuters.

Dia mengatakan, sekitar 207 juta orang terkena dampak di wilayah yang bertanggung jawab atas hampir seperempat dari PDB China.

Di seluruh Cina, sekitar 200 penguncian telah diterapkan dalam beberapa hari terakhir.

Penduduk di wilayah yang berbeda tunduk pada aturan yang berbeda, tergantung pada apakah mereka berada di zona berisiko rendah, sedang atau tinggi. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: