Honda

Sakit Dada Saat Olahraga Pemicu Wafatnya Wakil Wali Kota Pagar Alam, Ini Kata Pakar Unair

Sakit Dada Saat Olahraga Pemicu Wafatnya Wakil Wali Kota Pagar Alam, Ini Kata Pakar Unair

Ilustrasi Sakit Dada Saat Olahraga--pixabay.com

PALEMBANG, PALPRES.COM – Sakit dada saat olahraga menjadi pemicu wafatnya Wakil Wali Kota Pagar Alam, Muhammad Fadli.

Menurut informasi yang diterima, sebelum meninggal Almarhum sempat mengeluhkan sakit dada, usai bermain bulutangkis yang memang menjadi kegemarannya. 

Saat Almarhum merasakan sakit di dada dan pingsan, Almarhum langsung dibawa ke Rumah Sakit Siti Fatimah Az Zahra.

Wakil Wali Kota Pagar Alam, Muhammad Fadli menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Siti Fatimah Az Zahra Palembang, pada Rabu 7 Desember 2022.

BACA JUGA:Warga Setia Menunggu Upacara Pelepasan Wakil Wali Kota Pagar Alam, Alfian Maskoni Jadi Irup

Selanjutnya jenazah Almarhum dibawa ke Kota Pagaralam malam itu juga untuk dikebumikan di kota kelahirannya serta disemayamkan terlebih dahulu di rumah dinas Wakil Wali Kota Pagar Alam, di Kompleks Perkantoran Gunung Gare, Pagaralam.

Kejadian Wakil Wali Kota Pagar Alam tersebut hampir sama dengan peristiwa atlet yang tiba-tiba tak sadarkan diri saat melakukan olahraga.

Mengutip dari unair.ac.id, Pakar Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga mengatakan bahwa atlet yang tiba-tiba tidak sadarkan diri disebabkan oleh berbagai jenis sistem tubuh seperti sistem jantung dan pembuluh darah, susunan saraf pusat, atau pernapasan.

“Namun penyebab yang paling banyak terjadi adalah karena sistem jantung dan pembuluh darah,” ujar Dr. Andrianto, dr., SpJP (K) FIHA, FAsCC.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Wakil Wali Kota Pagaralam Muhammad Fadli Meninggal Dunia, Masyarakat Pagaralam Berduka

“Secara keseluruhan, persentase kolaps hingga kematian mendadak selama atau segera setelah berolahraga kira-kira 5% lebih tinggi pada orang dengan usia 35 tahun atau lebih,” imbuhnya.

Serangan jantung koroner dengan gangguan pada irama jantung menjadi penyebab yang sering terjadi.

“Dari berbagai laporan disebutkan serangan jantung koroner disertai komplikasi gangguan irama fibrilasi ventrikel atau kejang otot jantung adalah penyebab tersering dan kejadian ini mencapai 70 hingga 80%,” terang Dr. Andrianto.

Faktor penyebab terjadinya gangguan pada sistem jantung dan pembuluh darah didominasi oleh terbentuknya kerak pada pembuluh darah koroner yang berada di jantung akibat bertambahnya usia, riwayat keluarga meninggal mendadak, penyakit darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, diabetes, dan stres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: