Honda

Bentrok Fisik di Keraton Solo, Cucu Pakubuwono XIII Ditodong Pistol

Bentrok Fisik di Keraton Solo, Cucu Pakubuwono XIII Ditodong Pistol

Ilustrasi Keraton Solo. Bentrok fisik kembali pecah di Keraton Solo yang melibatkan penghuninya para keturunan ningrat yang masih punya hubungan kekerabatan. -Radar Tegal-

Sementara dari pihak Sinuwun PB XIII yang diwakili oleh Wakil Pengageng Sasana Wilapa, Kanjeng Raden Arya (KRA) Dani Nur Adiningrat mengklaim bahwa ada perintah dari Sinuwun untuk mengamankan area Keraton Solo.

"Ancaman ke pihak kami naik karena ada pemukulan. Akhirnya abdi dalem kami dapat dhawuh dalem (perintah raja) untuk mengamankan area keraton," ungkapnya. 

Dani menjelaskan, pengamanan yang dimaksud bertujuan agar tidak ada pergerakan bebas dari orang-orang yang sedang berada di dalam Keraton Solo.

"Terus kami juga untuk menurunkan tensi menjaga keamanan keraton dan lain sebagainya. Ternyata abdi dalem yang ditugaskan itu diserang menggunakan alat-alat. Ada yang pakai pentungan dan lain sebagainya, sampai jatuhlah korban," katanya.

Dani menambahkan, ada sekitar 4-5 orang di pihaknya yang mengalami luka berdarah dan setelah kejadian sudah langsung dibawa ke rumah sakit.

Kapolresta Solo Iwan mengatakan, pihaknya masih menyelidiki informasi tentang adanya bentrokan di dalam Keraton Surakarta itu. 

"Masih kami dalami dengan mengumpulkan fakta-fakta, terkait apa yang menjadi penyebabnya, kronologi, dan sebagainya. Namun hingga sejauh ini kami pastikan kondisi Keraton Surakarta baik-baik saja. Jika memang nanti didapati ada kejadian yang mengarah ke pidana tentunya akan kami tindak lanjuti," kata Iwan. 

Ditanya tentang adanya dugaan aparat yang menodongkan senjata berupa pistol ke salah satu anggota keluarga Keraton Surakarta, Iwan mengatakan, juga akan menyelidiki hal itu lebih lanjut. 

"Kita tidak bisa menyatakan iya karena untuk hal itu kita harus melakukan penyelidikan lagi, mengumpulkan bukti-bukti dan saksi-saksi untuk mengetahui kebenaran apakah ada aparat yang terlibat atau tidak," kata Iwan. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: