Modus Rekayasa Nota Belanja Terkuak, Pria Asal Pemulutan Masuk Bui
Nekat melakukan penipuan dengan modus rekayasa nota belanja membuat Martinus (34 tahun), warga Dusun II, Desa Pipa Putih, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir harus masuk bui.-Widjan-Palpres.com
BACA JUGA:Masih Bisa! Klaim Sekarang Juga Bantuan Saldo DANA Gratis Langsung Cair Rp600 Ribu dari Pemerintah
"Kejadian pertama pada 31 Oktober 2022, sudah diterima laporannya di Subsektor Lubuk Keliat. Kejadian ke dua ini memang betul, sekarang lagi ditangani langsung oleh Polsek Tanjung Batu,” jelasnya.
Kedatangan pihaknya juga kata Kapolsek langsung melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). "Kita juga melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi," katanya.
Dikatakan Kapolsek, untuk kejadian kedua ini, baru diketahui pagi ini, Senin 2 Januari 2023. "Kejadian ini dilakukan oleh pelaku sewaktu libur sekolah," ungkapnya.
Diketahui, pelaku saat melakukan aksinya masuk melalui WC yang merusak plafon dan masuk ke ruang guru. "Untuk kejadian ini, barang yang hilang satu set meja dan kursi plastik," bebernya.
Kapolsek meminta kepada pelaku untuk menyerahkan diri, jika tidak mau diambil tindakan tegas.
"Kita harapkan juga kerjasama masyarakat agar pencurian ini bisa cepat terungkap," tukasnya.
Sebelumnya, Beredar informasi di media Sosial WhatsApp dari grup ke grup, fasilitas sekolah di Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan (Sumsel) ludes digondol maling hingga membuat proses belajar mengajar dilakukan di bawah pohon.
Isi WhatsApp tersebut diduga kuat cuitan dari pihak Komite Sekolah SMP I Lubuk Keliat, Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir Sumsel, yang sudah kebingungan ingin mengadu kemana lagi, karena tidak ada respon dari pihak terkait.
Berikut isi keluhan yang diduga dari pihak Komite SMP I Lubuk Keliat.
BACA JUGA:Angka Lakalantas di Ogan Ilir Tinggi, Kasat Lantas Polres Ogan Ilir Ungkap Faktor Penyebabnya
"Assalamualaikum, berita yang sangat memprihatinkan, untuk lembaga pendidikan, dimana sebuah sekolah SMP Negeri 1 Lubuk Keliat menjadi sasaran empuk bagi para penjahat, beberapa waktu lalu peralatan kantor kursi garuda di ruang kepala sekolah dan alat-alat praktek MIPA ludes di gondol maling, semalam, sebagian kursi belajar dan kursi plastik di ruang guru serta perpustakaan sekolah di habisi maling, jadi saat ini siswa-siswi belajar di bawa pohon yang ada, sungguh sangat memprihatinkan nasib SMP Negeri1 Lubuk Keliat itu, pihak sekolah sudah melapor ke polisi dan instansi terkait tidak ada tanggapan dan penyelesaian, mulai dari pemerintah desa hingga ke pihak terkait, oleh karena itu pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah dan guru-guru sudah menyerah, walau sudah saya saran kan agar bertahan laksana kan kewajiban kalian sebagai tenaga pendidik, karena berbagai cara sudah kami lakukan baik pencerahan ke para wali murid maupun ke masyarakat secara umum untuk sama-sama memelihara aset yang ada di sekolah guna memudahkan pendidikan di desa sekitar sekolah tapi nyatanya sekarang menjadi tempat mengais rezeki para penjahat yang di akibatkan pengaruh narkoba dan judi online serta himpitan ekonomi masyarakat, jadi selama ini kami berupaya untuk memajukan tingkat pendidikan masyarakat desa sekitar ternyata sambutan mereka tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan demikian sekedar info yang sebenarnya sudah bosan melapor, sementara kami dari komite dan pihak sekolah sudah kehabisan akal, oleh karena itu kami mohon kepada bapak Bupati dan jajaran untuk memberi perhatian ke SMP Negeri. Lubuk Keliat, juga saya berharap jangan menyalahkan kami dan pihak sekolah terhadap masalah ini dan atas perhatian bapak kami ucapkan terima kasih,” tulisnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Ogan Ilir, Sayadi S.Sos mengaku bahwa sudah menurunkan tim untuk menindaklanjuti hal tersebut.
BACA JUGA:Innalillahi! 45 Nyawa Melayang Karena Kecelakaan di Ogan Ilir Sepanjang 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpres.com