Honda

Belajar Jurnalistik ke Missouri, Maspril: Kuncinya Belajar Karena Wartawan Itu Intellectual Action

Belajar Jurnalistik ke Missouri, Maspril: Kuncinya Belajar Karena Wartawan Itu Intellectual Action

Buku ‘Belajar Jurnalistik ke Missouri’ direkomendasikan untuk dibaca karena mengulas secara mendalam tentang konvergensi, tantangan dan solusi yang dihadapi jurnalisme-Foto: Kgs Yahya/palpres.com-

PALEMBANG, PALPRES.COM – Kitab opini Maspril Aries berjudul Belajar Jurnalistik ke Missouri mengajak pembaca untuk terus belajar.

Begitu juga dengan orang yang berprofesi sebagai wartawan.

Bahkan Maspril menyebut jika seorang wartawan merupakan intellectual action yang selalu berkutat dengan ilmu dan mengimplementasikan dengan tindakan.

“Kuncinya belajar karena ilmu jurnalistik itu terus berkembang,” kata penulis buku Belajar Jurnalistik ke Missouri kepada Palpres.com, Kamis 5 Januari 2023.

BACA JUGA:Palpres.com Tembus 4,5 Juta Pembaca, Diganjar Keris ‘Sakti’ Dirut SEG-RBMG

Dari alasan itulah, sambung wartawan senior asal Palembang ini, dia menulis buku Belajar Jurnalistik ke Missouri.

Buku yang diterbitkan oleh Pustaka LaBRAK merupakan pengalaman dirinya saat berkunjung ke Missouri bersama Pemprov Sumsel pada tahun 2014 lalu.

Saat itu, dia melihat fasilitas yang dimiliki Missouri School of Journalism sebagai salah satu sekolah jurnalis tertua di dunia.

Di dalam sejarahnya, School of Journalism dibuka atas perjuangan wartawan Amerika dan pendidik, Walter Williams.

BACA JUGA:Buku ‘Belajar Jurnalistik ke Missouri’: Ulas Mendalam Konvergensi, Masalah dan Jawaban Jurnalisme Modern

“Setelah melobi majelis umum dan kurator akhirnya menyetujui penambahan College of Journalism pada tahun 1905 dan resmi dibuka tahun 1908 dengan 97 siswa,” ceritanya.

Maspril menjelaskan, dunia jurnalisme mengakui bahwa sekolah jurnalis di Amerika Serikat memiliki kemajuan dan perkembangan ilmu jurnalistik yang berkembang pesat.

“Keinginan Gubernur Sumsel waktu itu, Alex Noerdin menjalin kerjasama dengan School of Journalism dari University of Missouri ini. Pendidikan Jurnalisme ini menjadi jawaban masalah yang pernah menjadi sorotan pada puncak HPN di Jambi,” jelas Maspril.

Dengan kata lain, Gubernur Sumsel waktu itu, Alex Noerdin, mendorong dan menjadikan pendidikan sebagai hulu dari proses pengembangan pers dan jurnalisme yang bermutu.

BACA JUGA:Pemilik KIS Bisa Dapat Saldo DANA Gratis Rp3.000.000, Cek Status Kepesertaan BPJS Kesehatan Anda

“Kita berharap rencana pembangunan Sekolah Jurnalis yang tertunda ini bisa dilanjutkan pemerintah. Dengan mendirikan perguruan tinggi jurnalisme di Sumatera Selatan berarti berkontribusi bagi dunia jurnalisme di Indonesia.

Kitab opini Maspril Aries ‘Belajar Jurnalistik ke Missouri’

Buku dengan 345 halaman ini ditulis berdasarkan pengalamannya berkunjung ke Missouri of Journalism di University of Missouri, Amerika Serikat pada tahun 2014 lalu.

Di bagian pertama, Maspril mengulas konvergensi media yang sejak beberapa tahun terakhir sudah dialami pengusaha media di Indonesia.

BACA JUGA:Maaf, 6 Alasan Ini Penerima PKH BPNT Dicoret dari Bansos Kemensos yang Cair Januari 2023

Pada subjudul Senja Kala Cetak Menuju Jurnalistik Online, Maspril mengulas secara apik fenomena masyarakat modern dalam mendapatkan informasi.

“Saya melakukan survei kecil-kecilan pada jumlah sampel yang terbatas. Sebagian besar responden menjadi tidak lagi membaca koran,” tulisnya.

Maspril menjelaskan, jurnalistik cetak merupakan generasi pertama dan dilanjutkan dengan jurnalistik elektronik yang menyajikan berita dalam media elektronik radio dan televisi.

Kemudian lahir jurnalistik online yang disebut sebagai generasi baru setelah jurnalistik konvensional dan elektronik.

BACA JUGA: Tips Memasak Daun Pepaya agar Tidak Pahit, Ini Cara Mengolahnya

Jurnalistik online adalah pemberitaan melalui media yang tersaji secara online di internet, medianya disebut media online, media siber, situs berita atau portal berita.

Keberadaan media online menjawab keinginan masyarakat modern dalam mendapatkan informasi, dengan kata lain sudah terjadi konvergensi media.

“Dalam jurnalistik seara umum dikenal adanya karakteristik dan prinsip teknis penulisan bahasa jurnalistik. Prinsipnya sama antara media konvensional dengan online, pembeda hanya pada tampilan karena online versifat virtual,” jelasnya.

Pada bagian lain, Maspril juga membahas wartawan yang terjerat Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

BACA JUGA:Sambungkan E-Wallet ke Kartu Prakerja, Saldo DANA Gratis Rp600.000 Setiap Bulan Langsung Cair, Begini Caranya

Boleh jadi pembahasan tersebut dilatarbelakangi penggunaan media online yang semakin tumbuh pesat.

Ada 2 kasus wartawan terjerat hukum UU ITE dibahas yakni kasus yang menimpa Diananta Putra Sumedi (Pemred Banjarhits.id) dan Darul Kutni (wartawan Radarnusantara.com) yang bertugas di Musi Banyuasin.

Kedua wartawan online itu mendapat hukuman pidana penjara setelah mengikuti proses peradilan.

“Pada 2 perkara tersebut jaksa menggunakan UU ITE. Di sisi lain, Dewan Pers, AJI memberikan protes karena pemidanaan wartawan menjadi preseden buruk bagi sistem kemerdekaan pers di negara demokrasi,” tulisnya.

BACA JUGA:Punya Anak Balita, Segera Daftar BLT PKH Biar Dapat DANA Bansos Rp3.000.000, Cek Syaratnya

Masalah lain yang timbul dari jurnalisme online adalah jurnalisme kloning atau plagiarisme.

Maspril mengulas kegusaran Bung Firko terhadap fenomena jurnalisme cloning karena menurunkan karakter media.

“Praktik kloning berita adalah hal dilarang namun faktanya terus terjadi dan dilakukan oleh wartawan. Budaya kloning berdampak pada hilangnya eksklusifitas berita yang justru menjadi sumber andalan media dalam menjual berita kepada khalayak,” kata Maspril.

Beragam masalah yang kini dihadapi jurnalis di era modernisasi, selanjutnya terealisasi berdirinya sekolah jurnalis atau wartawan yang dicetus Pemprov Sumsel.

BACA JUGA:7 Hari Kena Tilang ETLE Tidak Ada Konfirmasi Kendaraan Terancam Diblokir

Rumah Peneliti dan Akademisi Jurnalistik Terbaik

Sementara itu, Alumni Missouri School of Journalism, Fitria Andayani mengatakan, Missouri School of Journalism adalah universitas yang menjadi rumah bagi peneliti dan akademisi jurnalistik terbaik dan terkenal di Amerika.

“Di sana banyak menelurkan berbagai teori dan penelitian jurnalistik yang sangat berpengaruh di bidang sosiologi media, sejarah media, hukum dan etika media,” tulisnya dalam Catatan dari Missouri di buku Belajar Jurnalistik di Missouri.

Lebih jauh kata Fitria, perbedaan mendasar dari Missouri of Journalisme tidak hanya melatih mahasiswanya untuk menjadi jurnalis yang andal, namun juga sebagai pekerja hubungan masyarakat atau humas dan pekerja periklanan handal.

BACA JUGA:Bikin Heboh! Wartawan Kompetensi Madya Jabat Kapolsek Kradenan

“Selama menjadi mahasiswa S3 di Missouri School of Journalism adalah keleluasaan untuk menggali ilmu jurnalistik dan melihatnya dari berbagai sudut pandang keilmuan lainnya,” katanya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: