RDPS
Honda

Wow, Tak Sangka Istri Bupati Lahat Jago Main Lato-lato

Wow, Tak Sangka Istri Bupati Lahat Jago Main Lato-lato

Cuplikan video Ketua TP PKK Kabupaten Lahat, Lidyawati Cik Ujang SHut MM, jago memainkan lato-lato, Selasa 24 Januari 2023. -Istimewa-Palpres.com

BACA JUGA:Kabar Gembira, 96 Juta Pemegang Kartu KIS BPJS Kesehatan Terima Dana Bansos PKH Cair Februari 2023

Kades Pandan Arang Ilir, Sukiman membenarkan, kejadian ambrolnya drainase tersebut sekitar pukul 22.00 wib, Kamis malam 19 Januari 2023, sedalam lebih kurang 10 meter.

"Betul, pada malam tersebut intensitas curah hujan sangat deras sekali, sehingga drainase yang mengaliri areal sawah 70 hektar (Ha) kini kekeringan," sebutnya, Selasa 24 Januari 2023.

Dirinya menambahkan, saat ini padi yang ditanam telah berusia sebulan, sehingga memang membutuhkan pengairan cukup. 

"Kenyataan kini, persawahan milik penduduk desa kering semua, apabila tidak segera diperbaiki maka terancam gagal tanam," sebut Sukiman.

BACA JUGA:Plafon Kantor Kecamatan Jarai Rusak, Bupati Lahat Beri Instruksi ke Kadis PUPR

Sukiman menerangkan, ambrolnya drainase tersebut segera dilaporkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat, dalam hal Bupati Lahat.

"Dan Alhamdulillah, beliau beserta rombongan langsung ke titik dimana ambrolnya drainase tersebut, dan memang sawah tersebut sangat bergantung pada air yang mengalir," bebernya.

Sementara itu, Bupati Lahat, Cik Ujang SH menyampaikan, ambrolnya drainase tersebut dikarenakan bencana alam, maka dari itu, supaya cepat dikerjakan maka diserahkan langsung kepada BPBD.

"Sebab, mereka memiliki dana taktis kalau mau lewat Dinas PUPR mesti menunggu hingga Anggaran Belanja Tambahan (ABT) 2023," terangnya.

BACA JUGA:Pemdes Lubuk Mabar Sulap Barang Rongsokan Jadi Tong Sampah, Lihat Hasil Kreasinya

Dan yang penting, sambung dia, pemilik sawah harus mengikhlaskan 10 meter milik sawahnya, sehingga nantinya bisa dibangun kembali secepat mungkin.

"Untuk teknisnya, apakah dipasang pipa lebih praktis ataupun dibuatkan jembatan supaya drainase tersebut akan kuat," papar Cik Ujang.

Cik Ujang berharap, kalau tidak segera dialiri dikhawatirkan padi tersebut akan kosong, justru akan mempengaruhi produksi ketika panen.

"Biasanya dalam setahun bisa panen 3 ton, kini produksinya meningkat menjadi 6.000 kilogram dan akan membantu kesejahteraan masyarakat desa," tegasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com