Honda

Isu Penculikan Anak Dipastikan Hoax, Camat Rupit Beri Pesan Menyentuh

Isu Penculikan Anak Dipastikan Hoax, Camat Rupit Beri Pesan Menyentuh

Desa Lawang Agung, Kecamatan Rupit yang di isukan tempat penculikan anak di bawah umur.-Hengki Pransis-Palpres.com

MURATARA, PALPRES.COM- Camat Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (MURATARA), provinsi Sumsel turun langsung ke lokasi yang diisukan terjadinya penculikan terhadap anak.

"Iya saya turun ke lapangan, melihat kondisi dan menanyakan langsung ke warga, kebenaran isu yang menyebutkan ada penculikan anak di bawah umur,” kata Camat Kecamatan Rupit, Mukhtaridi.

Camat melakukan itu bermula ramainya isu penculikan di Kabupaten Muratara termasuk di wilayah Kecamatan Rupit, tepatnya di depan SDN 4, Desa Lawang Agung.

"Setelah saya kroscek dan bertanya dengan penjaga sekolah, warga sekitar, isu tersebut tidak benar alias hoax,” kata Camat.

BACA JUGA:Orangtua Wajib Tau! Ini Tips Sederhana Menghindari Penculikan Anak

Kendati begitu, ia tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga putra-putrinya. 

"Jangan lengah dari pengawasan. Apalagi saat bermain di halaman rumah, saat pulang sekolah. Di pantau,” pesannya.

Ternyata isu penculikan anak di bawah umur juga viral di Wisma Asri Bekasi. Polisi memastikan video viral anak diculik dan dimasukkan dalam karung di Wisma Asri Bekasi adalah hoax.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki menyatakan, video penculikan anak yang dinarasikan terjadi di wilayah Bekasi Utara adalah hoax. 

BACA JUGA:Marak Pesan Berantai Penculikan Anak di Sekolah, Polisi Pastikan Hoax, Ini Tips Agar Anak Terhindar Penculikan

Video penculikan itu beredar lewat aplikasi pesan singkat WhatsApp dan video itu bernarasikan bahwa aksi penculikan terjadi di wilayah Wisma Asri, Bekasi.  

"Itu berita hoax dan itu kejadian tahun 2020, dan itu bukan di wilayah Wisma Asri atau bukan di wilayah hukum kami," ujar Hengki kepada wartawan, Senin 30 Januari 2023. 

Ia memastikan, sejauh ini, tidak ada kasus penculikan yang terjadi di Bekasi. 

Kendati begitu, ia tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga putra-putrinya. Apalagi dengan banyaknya narasi soal penculikan belakangan ini.

BACA JUGA:Pemilik KIS Aktif Bisa Dapat 4 Bansos Cair Februari 2023, Segini Besarannya

"Adanya isu penculikan belakangan ini tidak usah membuat gelisah, tapi justru meningkatkan kewaspadaan. Misalnya yang punya anak sekolah atau putra-putri masih kecil, tingkatkan pengawasan dan awasi dengan ketat,” pungkasnya.

Berita Terkait, Isu percobaan penculikan ternyata juga beredar di Empat Lawang.

Beberapa warga menyikapi banyaknya isu penculikan ini berharap agar Pemerintah dapat memberikan kepastian dan ketenangan karena banyak meresahkan. 

"Terus terang saja kami warga ini kerap resah dan jadi takut karena anak-anak pulang sekolah sering berjalan kaki sendirian," ujar Wanti, seorang warga Tebing Tinggi. 

BACA JUGA:Kok Bisa! Predikat Pelayanan Publik di Pemkab Muratara Peringkat ke-7 Dari Ombudsman

Terakhir desas-desus percobaan penculikan anak muncul di Desa Batu Panceh Kecamatan Tebing Tinggi. Berita tersebut sempat viral beredar di jejaring media sosial seputar Tebing Tinggi namun dipastikan hal itu adalah berita hoax alias berita bohong.

Kapolsek Tebing Tinggi, AKP Fauzi Saleh menegaskan hal tersebut adalah berita tidak benar.

Menurut AKP Fauzi, Kepala Desa (Kades) dengan orang tua inisial A dan saksi-saksi mendatangi Polsek membuat testimoni berita penculikan di Batu Panceh.

Bahwa, kabar percobaan penculikan anak yang terjadi pada hari Selasa 31 Januari 2023 adalah hoax atau bohong. 

BACA JUGA:Pemilik KIS Cukup Ketik NIK e-KTP pada cekbansos.kemensos.go.id, Bisa Dapat Rp200.000!

"Itu hanya cerita khayalan anak itu saja untuk menakuti kawan-kawannya," kata AKP Fauzi. 

Terkait ayah dari A di kantor Kades Batu Panceh tersebut tidak tahu dipanggil atau apa tetapi untuk meminta klarifikasi. 

Sebelumnya diberitakan terkait isu penculikan anak yang beredar di desa Batu Panceh, kepada sejumlah wartawan, Kades Batu Panceh, sempat membenarkan kejadian tersebut.

Kata Kades memang ada sesuai laporan orang tua korban. Namun, dengan adanya klarifikasi dan testimoni tersebut, dipastikan bahwa isu tersebut tidak benar alias hoax.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com