Honda

4.000 Kerbau Bakal Divaksin Oleh Dispertanikan Muratara, Ini Tujuannya

4.000 Kerbau Bakal Divaksin Oleh Dispertanikan Muratara, Ini Tujuannya

Petugas Dispertanikan Muratara memberikan suntikan vaksin terhadap kerbau-Hengki Prancis Palpres.com-

MURATARA, PALPRES.COM- Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertanikan) Kabupaten MURATARA menargetkan 4.000 kerbau yang ada akan diberikan vaksinasi.

Hal itu dilakukan sebagai antisipasi penyakit yang menyebabkan kerbau warga beberapa pekan ini mati.

"Iya ada 200 dosis vaksin yang kita siap. Satu botol 50 dosis, bantuan dari Pemprov Sumsel,"kata Kepala Dispertanikan Ade Meiri Siswi melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Mafriandi HA, Selasa 23 Mei 2023.

Lanjutnya, hewan kaki empat kerbau akan di berikan vitamin dan antibiotik, agar kerbau yang sehat ini tidak menular.

BACA JUGA:Otak Kerbau Di Muratara Diperiksa Ke Laboratorium, Ada Gerangan Apa Ya?

Ia menjelaskan, Dispertanikan mempunyai 4000 kerbau sebagai target vaksinasi.

"Dari awal februari hingga Mei sudah 500 yang sudah di berikan vaksin di empat Kecamatan yakni Kecamatan Karang Jaya, Kecamatan Rawas Ulu, Kecamatan Rupit dan Sebagian di Kecamatan Karang Dapo,"katanya.

Vaksin diberikan satu kali dalam setahun, vaksinasi tersebut pemberian minimal.

Andi mengatakan hasil diagnosa sementara di lapangan kerbau yang mati terjangkit penyakit  Septicaemia Epizootica) atau ngorok.

BACA JUGA:Kematian Kerbau di Muratara Masih Misterius, Dispertanikan Masih Menunggu Ini

"Namun untuk hasil lebih lanjut setelah hasil laboratorium di balai veteriner lampung keluar,"katanya.

Penyakit ngorok (tagere) atau nama lainnya penyakit Septicaemia Epizootica (SE) merupakan penyakit yang sering menyerang hewan/ternak ruminansia khususnya sapi dan kerbau yang sifatnya akut atau fatal.

Penyakit ini sering terjadi terutama saat musim hujan tiba. Apabila sapi belum memiliki daya kekebalan tubuh terhadap penyakit SE dan dalam kondisi ketahanan tubuh yang menurun, maka dapat menyebabkan terjadinya serangan penyakit SE yang menyebabkan kematian pada ternak sapi.

Oleh karena itu, pelaksanaan vaksinasi SE sangat perlu dilakukan secara rutin di daerah yang rawan penyakit SE terutama pada saat sebelum terjadinya perubahan musim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: