Sebelum Bajak Sawah, Padi Ini Jadi Rebutan Warga, Kok Bisa!

LAHAT, PALPRES.COM - Siapa yang tidak tahu dengan padi tunas, kendatipun hanya sisa dari panen sebelumnya, akan tetapi soal rasa tidak kalah lezat dengan padi yang baru dipanen.

Yusro, salah satu warga Desa Banjar Negara menyebutkan, padi tunas ini selalu menjadi rebutan sebelum dilakukan pembajakan.

"Rasanya seperti padi yang baru panen, biasanya sekali dapat bisa mencapai 1 ton atau puluhan kilogram (Kg)," sebutnya, Sabtu 3 Juni 2023.

Seperti halnya padi pada umumnya, sambungnya, panennya pun ketika padi tunas masak melalui proses alam, sebab akan mempermudah dalam pengambilannya.

BACA JUGA:Pakai Mandiri Kartu Kredit, Dapatkan Diskon 15 Persen Pizza Hut dan PHD

"Alhamdulillah, padi tunas ini dapat membantu warga yang kebetulan habis beras untuk disantap dan rata-rata memang banyak yang mengkonsumsinya," ulas Yusro.

Senada, Marliana, warga Banjar Negara lainnya menuturkan, padi tunas ini dicari dengan cara turun ke sawah, biasanya mereka akan tumbuh baru ataupun disela-sela batang yang sudah dipanen.

"Mencari rezeki banyak caranya, begitupula dengan padi tunas ini, hanya saja, harus terus dipantau apabila tidak akan dimakan oleh hewan ternak yang dilepas di areal sawah," sebutnya.

Ia menjelaskan, sangat favorit sekali di kalangan masyarakat, padi tunas ini walaupun tumbuhnya tidak seperti padi yang rimbun, tapi menjadi rebutan di kala selesai ngetam.

BACA JUGA:Kabar Gembira, 30 Juta Penerima PKH dan BPNT Sembako Dapat Dana Tambahan Rp750.000

"Cita rasa tidak kalah dengan padi yang dipanen pertama, karena ketika disantap rasanya seperti beras empai (beras baru)," tegas Marliana. 

Terpisah, Kepala Desa (Kades) Tanjung Payang, Sapri menerangkan, kegiatan berburu padi tunas ini memang sudah lama, terutama sekali oleh ibu-ibu yang turun ke sawah.

"Biasanya mereka mencarinya padi yang sudah masak, tinggal dicabut atau menggunakan alat kemudian dijemur dan ditumbuk, sama halnya proses pada umumnya," tutupnya. *

Sumber: