Honda

Kisah Pasien ODGJ yang Memiliki Hafalan10 Juz Alquran, Murid Imam Besar Masjid Agung Palembang

Kisah Pasien ODGJ yang Memiliki Hafalan10 Juz Alquran, Murid Imam Besar Masjid Agung Palembang

Ahmad Farhan (baju putih, red) pasien ODGJ yang kini dirawat di panti rehabilitasi memiliki hafalan 10 juz Alquran-Foto: Istimewa-

PALEMBANG, PALPRES.COM - Salah seorang pasien ODGJ di Panti Rehabilitasi Orang Dengan Gangguan Jiwa, Gelandangan dan Orang Terlantar memiliki hafalan 10 juz Alquran.

Pasien yang dimaksud bernama Ahmad Farhan yang kini dirawat oleh Yayasan Bagus Mandiri Insani.

Pria kelahiran 11 Agustus 1986 mengalami gangguan mental atau biasa disebut medis Skizolfrenia sejak tahun 2021.

Meski tergolong pasien ODGJ, Ahmad Farhan bisa diajak berinteraksi dan teratur berobat.

BACA JUGA:Hindari Penyakit Mental, Lakukan 9 Cara Ini Untuk Menjaga Kesehatan Otak!

"Alhamdulillah, aya memiliki hafalan Alquran 10 juz. Tapi karena sering keluar masuk rumah sakit, abah bilang gak usah dihafalin cukup tadarus saja. Dan sekarang yang masih mateng tinggal 1 juz lagi," kata buah hati dari pasangan Yusuf dan Zainab ini.

Farhan sendiri merupakan salah satu murid Imam besar Masjid Agung Palembang yakni almarhum kiyai Nawawi.

Saat itu dia menja di santri kalongan atau bisa disebut santri yang tidak menginap.

Namun begitu, dia mampu menghafal Alquran atas bimbingan sang Imam Besar Masjid Agung Palembang. Bahkan, Farhan juga sering mengikuti Musabaqah Tilawatir Quran.

BACA JUGA:Simak 6 Tips Sehat bagi Jemaah Haji 2023 di Pesawat Ala Nirman Anestesi

“Saya pernah mengikuti lomba sejak tahun 2003 sampai dengan 2008 saat itu didaftarkan. Dan saya mendapatkan juara harapan di tahun 2004, kemudian tahun 2006 saya mendapatkan juara lomba tingkat kota Lubuklinggau dan saya utusan dari Palembang,” tuturnya

Sebelum dia masuk ke Yayasan Bagus Mandiri Insani ini, ia pernah menjadi marbot di masjid yang terletak di Musi Banyuasin selama tiga tahun sejak tahun 2017 hingga tahun 2020.

Farhan menceritakan sedikit cerita tentang gurunya kiyai Nawawi.

“Dari pondok ini banyak han yang masuk Rumah Sakit Arofah itu kata gurunya, Jangan oo jangan oo , Jawab Farhan Gapapa han nanti sembuh. Ini dari arofah semua yang sudah punya anak ini” ucap Farhan sembari sedikit tertawa.

BACA JUGA:Tips Mengolah Daging Kambing Kurban, Dijamin Empuk dan Tidak Berbau

Dari cerita tersebut orang tuanya mendengar sehingga dari situlah orang tuanya tahu dan memberi nasehat kepada anaknya setelah 10 juz itu tidak usah dihafalkan lagi tapi cukup dibaca saja.

Lantas Bagaimana bisa masuk ke panti rehabilitasi ODGJ ini?

“Saat itu mau ke Bengkulu dari Muara Enim dengan menumpang travel. Di dalam perjalanan itulah, saya tidak sadar," terangnya.

Saat sadar, dia menyadari jika sudah berada di rumah sakit. Namun setelah kejadian itu, Farhan agresif dan sering mengamuk.

BACA JUGA:BERKAH JUNI! 4 Bansos BLT Cair Mulai Rp200.000, Syaratnya Jangan Sampe Terlupa

"Saat itu saya harus verbal tapi saya tidak mau, padahal cuma verbal jalan satu-satunya karena tidak ada rumah sakit yang bisa menerima keadaan saat itu. Setelah beberapa rumah sakit, mereka bilang bukan sakit fisik tapi sakit jiwa," ceritnaya.

Oleh sebab itulah, dia berharap agar perawatan di panti rehabilitasi ini bisa membuatnya kembali sehat sehingga bisa kembali beraktivitas.

“Harapan di sini mungkin bisa beraktifitas lagi, bisa produktif lagi, dan bisa cari duit lagi,” harapnya.

Sementara itu, Panti Rehabilitasi Orang Dengan Gangguan Jiwa, Gelandangan dan Orang Terlantarberada di Jalan Sempurna 2, Blok B3, Perumahan Kampung Tara, Kelurahan Talang Betutu, Sukarami Palembang.

BACA JUGA:5 Daerah Penghasil Orang Cerdas di Jawa Tengah, Bukan Semarang Juaranya, Tapi Kota Kecil Ini

Pendirinya bernama Agus Mulyono sejak tahun 2016. Saat ini, panti di bawah Yayasan Bagus Mandiri Insani ini sedang menampung 170 pasien. (Ismail Pratama/ Mahasiswa Jurnalistik UIN Raden Fatah Palembang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: