Honda

Warga Rawas Ilir Hilang Tenggelam, Rupanya Korban Mengidap Penyakit Ini

Warga Rawas Ilir Hilang Tenggelam, Rupanya Korban Mengidap Penyakit Ini

Warga Rawas Ilir masih melakukan pencarian korban tenggelam-PALPRES.COM-

BACA JUGA:Suami Istri Wajib Baca, 5 Ciri Ekspresi Wajah Ketika Berbohong! Apakah Pasangan Anda Termasuk?

"Dari keterangan warga setempat, korban sedang mandi dan seketika itu warga ramai, bahwa korban dilaporkan hilang," ujarnya.

Hingga saat ini, bersama warga dibantu Pemerintah desa sedang melakukan pencarian.

"Nanti diinformasikan lagi jika sudah ketemu, mohon do'anya cepat ditemukan," cetusnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk hati-hati melakukan aktivitas, termasuk saat pergi mandi, karena sungai Rawas debet air sedang naik.

BACA JUGA:Bansos BPNT Tahap 3 Rp400.000 Dihapus untuk KKS Lama? Cek Faktanya

"Anak wajib kehadiran orang tua, dipantau, termasuk juga ODGJ," imbuhnya.

Sementara Ketua BPD Desa Beringin Makmur II, Wawan Hermanto membenarkan peristiwa itu dan pihaknya bersama warga sedang melakukan proses pencarian.

"Iya benar, sekarang sedang melakukan pencarian," ucap Wawan.

Ia menjelaskan, korban hilang pada saat melakukan mandi pagi dan pihak keluarga menyusul ke sungai karena hingga pukul 10.00 WIB belum pulang ke rumah.

BACA JUGA:Simak Penjelasan Dispertanikan Muratara Agar Berhasil Menanam Bawang Merah, Setelahnya Silahkan Coba

"Korban ini mengalami epilepsi, mungkin pada saat mandi, penyakit itu menyerang langsung jatuh ke sungai, hilang," jelasnya. 

Penyakit epilepsi atau ayan merupakan kondisi yang dapat menjadikan seseorang mengalami kejang secara berulang. 

Epilepsi bisa menyerang seseorang ketika terjadinya kerusakan atau perubahan di dalam otak.

Di dalam otak manusia terdapat neuron atau sel-sel saraf yang merupakan bagian dari sistem saraf.

BACA JUGA:Bak Suami Istri Sungguhan, Intip Pemotretan Im Yoona dan Lee Junho bersama Allure

Setiap sel saraf saling berkomunikasi menggunakan impuls listrik. 

Pada kasus epilepsi, kejang terjadi ketika impuls listrik tersebut dihasilkan secara berlebihan, sehingga menyebabkan perilaku atau gerakan tubuh yang tidak terkendali. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: