Isi Khutbah Sholat Idul Adha di Masjid Agung Palembang Besok 29 Juni 2023
Isi khutbah lengkap saat Sholat Idul Adha di Masjid Agung Palembang yang disampaikan khotib Kms.H. Andi Syarifuddin, M.Ag besok 29 Juni 2023.-Ilustrasi: Kgs Yahya-Palpres.com
BACA JUGA:BERKAH IDUL ADHA! Bansos BPNT Tahap 3 Mei-Juni Rp400.000 Cair, Cek ATM Khusus Bank Ini
Haji Tarekat ialah perjalanan rohani kepada Allah Swt, yaitu di dalam hatinya semata-mata merasa takut kepada Allah Swt lahir dan batin.
Sedangkan Haji Hakekat itu ialah: hati kita salik, berjalan, naik ke tingkat martabat wahdah (keesaan) hingga dirinya fana’ maka akan terbukalah mata hatinya.
Kemudian tenggelamlah dirinya di dalam Nur Iman, Nur Islam, Nur Tauhid, dan Nur Ma’rifatnya semata-mata tertuju kepada Zat yang wajibal maujud hakiki mutlaq yang bernama Allah.
Oleh karena itu, ibadah haji selain sebagian besar menggunakan syariat lahir (fisik), juga yang terpenting adalah syariat batin (hati).
BACA JUGA: Jokowi Teken Keppres Cuti Bersama, Libur Idul Adha ASN Jadi 3 Hari
Hakekat ibadah haji adalah mensucikan diri, putih, bersih dari segala nafsu, sebagaimana yang telah dilambangkan dalam berbagai rangkaian prosesi ibadah haji, seperti: ihram, thawaf, sa’i, wuquf, melontar jumroh dan lain sebagainya.
Ihram, dengan pakaian yang serba sederhana, tidak memandang pangkat atau kedudukan pelakunya, apakah dia orang besar atau orang kecil, mengenakan pakaian yang serba sama, tidak ada perbedaan antara si kaya dengan si papa, ini pada hakekatnya adalah untuk melepaskan diri dari syahwat dan hawa nafsu, dan selalu mengingat Allah yang memiliki keagungan.
Setelah melepaskan diri dari pengaruh hawa nafsu dan syahwat, hati senantiasa beredar di sekeliling kesucian yang dilambangkan dengan melakukan thawaf.
Selanjutnya memohon ampun dan rahmat dari Allah berulang kali antara Shafa dan Marwah, yang dilambangkan dalam melakukan Sa’i.
BACA JUGA:Yuk Merapat! Daftar Film Bioskop yang Tayang Saat Idul Adha 2023, Sinopsis dan Jadwal Tayang
Semua diikuti dengan penyerahan jiwa penuh taqwa dan harapan kasih sayang dari Allah, yang dikandung oleh hakekat wuquf di Arafah yang juga merupakan proses mengenal jati diri (tafakkur) dan berma’rifat kepada Allah Swt.
Sehubungan dengan itu, Nabi Muhammad Saw bersabda:
“Barangsiapa mengenal hakekat dirinya, niscaya ia akan mengenal Tuhannya”. (al-Hadis).
Sedangkan melempar jumroh, pada hakekatnya merupakan simbol kutukan dan penghinaan terhadap perbuatan-perbuatan jahat, was-was dan bisikan hawa nafsu yang harus dibersihkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: