Honda

Isi Khutbah Sholat Idul Adha di Masjid Agung Palembang Besok 29 Juni 2023

Isi Khutbah Sholat Idul Adha di Masjid Agung Palembang Besok 29 Juni 2023

Isi khutbah lengkap saat Sholat Idul Adha di Masjid Agung Palembang yang disampaikan khotib Kms.H. Andi Syarifuddin, M.Ag besok 29 Juni 2023.-Ilustrasi: Kgs Yahya-Palpres.com

BACA JUGA:Idul Adha Ikut Pemerintah Atau Arab Saudi? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

“Orang-orang Islam itu satu sama lain bersaudara, tiada yang lebih utama seorangpun dari seorang yang lain, melainkan karena taqwanya.” (HR. Thabrani).

Idul Adha adalah hari raya pengorbanan. Kurban artinya mendekatkan, menghampirkan diri kepada keridhaan Tuhan.
Rasulullah Saw menganjurkan kita menyembelih hewan kurban sebagai lambang bagi ketaatan dan kesediaan kita berkorban di mana perlu dalam menegakkan kebenaran dan keadilan di muka bumi ini.

Penyembelihan kurban yang sejarahnya dimulai oleh Nabi Ibrahim As pada beberapa puluh abad yang lalu, yang juga merupakan pertanda bagi mulainya pertumbuhan agama Allah yang kini menjadi ikutan bagi manusia beradab di dunia ini.

Ibrahim yang dalam usia 87 tahun dikaruniai Allah seorang putera kesayangan dari isterinya Siti Hajar, yang pada kenyataannya harus dikorbankan.

BACA JUGA:Libur Idul Adha 2023, Ini 4 Taman Bermain Paling Hits di Palembang yang Wajib Kamu Kunjungi

Dan kemudian menempatkan keluarga baru ini di kaki Bukit Paran, di suatu padang tandus yang kini kaum muslimin menunaikan ibadah haji.

Ibadah haji adalah merupakan rukun Islam yang kelima, yang diwajibkan oleh Allah bagi mereka yang mampu untuk memenuhi seruan Nabi Ibrahim As dalam beriman dan bertauhid, yang selanjutnya ibadah ini disyari’atkan oleh Nabi Muhammad Saw. sebagaimana firman Allah SWT:

“Dan wajib atas manusia terhadap Allah menunaikan haji ke Baitullah bagi orang yang mampu menjalankannya” (QS. Ali Imran: 97).

Syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw adalah Islam yang kaffah, paripurna dan menyeluruh, baik dalam bentuk syariat yang zhahir maupun syariat yang batin.

BACA JUGA:Sambut Idul Adha dengan Rendang Ayam, Yuk Kita Buat di Rumah

Aspek zhahir atau lahiriyah dikaji melalui ilmu fiqih, sedangkan aspek batin melalui ilmu tasawuf atau tarekat. Rasulullah Saw bersabda:

“Syariat itu adalah perkataanku, Tarekat itu adalah perbuatanku, Hakekat itu adalah budi pekertiku dan Ma’rifat itu adalah pokok/modal kekayaanku” (HR. Anas bin Malik).

Lantas bagaimana yang dikatakan dengan Haji Syariat, Haji Tarekat dan Haji Hakekat itu ?

Yang dimaksud dengan Haji Syari’at itu ialah: Menunaikan ibadah haji ke tanah suci Makkah, mengerjakan syarat dan rukun haji dengan sempurna menurut lahiriyahnya.

BACA JUGA:BERKAH IDUL ADHA! Bansos BPNT Tahap 3 Mei-Juni Rp400.000 Cair, Cek ATM Khusus Bank Ini

Haji Tarekat ialah perjalanan rohani kepada Allah Swt, yaitu di dalam hatinya semata-mata merasa takut kepada Allah Swt lahir dan batin.

Sedangkan Haji Hakekat itu ialah: hati kita salik, berjalan, naik ke tingkat martabat wahdah (keesaan) hingga dirinya fana’ maka akan terbukalah mata hatinya.

Kemudian tenggelamlah dirinya di dalam Nur Iman, Nur Islam, Nur Tauhid, dan Nur Ma’rifatnya semata-mata tertuju kepada Zat yang wajibal maujud hakiki mutlaq yang bernama Allah.

Oleh karena itu, ibadah haji selain sebagian besar menggunakan syariat lahir (fisik), juga yang terpenting adalah syariat batin (hati).

BACA JUGA: Jokowi Teken Keppres Cuti Bersama, Libur Idul Adha ASN Jadi 3 Hari

Hakekat ibadah haji adalah mensucikan diri, putih, bersih dari segala nafsu, sebagaimana yang telah dilambangkan dalam berbagai rangkaian prosesi ibadah haji, seperti: ihram, thawaf, sa’i, wuquf, melontar jumroh dan lain sebagainya.

Ihram, dengan pakaian yang serba sederhana, tidak memandang pangkat atau kedudukan pelakunya, apakah dia orang besar atau orang kecil, mengenakan pakaian yang serba sama, tidak ada perbedaan antara si kaya dengan si papa, ini pada hakekatnya adalah untuk melepaskan diri dari syahwat dan hawa nafsu, dan selalu mengingat Allah yang memiliki keagungan.

Setelah melepaskan diri dari pengaruh hawa nafsu dan syahwat, hati senantiasa beredar di sekeliling kesucian yang dilambangkan dengan melakukan thawaf.

Selanjutnya memohon ampun dan rahmat dari Allah berulang kali antara Shafa dan Marwah, yang dilambangkan dalam melakukan Sa’i.

BACA JUGA:Yuk Merapat! Daftar Film Bioskop yang Tayang Saat Idul Adha 2023, Sinopsis dan Jadwal Tayang

Semua diikuti dengan penyerahan jiwa penuh taqwa dan harapan kasih sayang dari Allah, yang dikandung oleh hakekat wuquf di Arafah yang juga merupakan proses mengenal jati diri (tafakkur) dan berma’rifat kepada Allah Swt.

Sehubungan dengan itu, Nabi Muhammad Saw bersabda:

“Barangsiapa mengenal hakekat dirinya, niscaya ia akan mengenal Tuhannya”. (al-Hadis).

Sedangkan melempar jumroh, pada hakekatnya merupakan simbol kutukan dan penghinaan terhadap perbuatan-perbuatan jahat, was-was dan bisikan hawa nafsu yang harus dibersihkan.

BACA JUGA:Rezeki Idul Adha, Bansos Tunai Cair Segera ke KPM Golongan Ini

Kesemua hal tersebut tidak hanya berarti mensucikan dari kotoran lahiriyahnya saja, namun yang terpenting ialah menghilangkan kotoran batiniyah (hati).

Di antara berbagai macam kotoran batin atau kotoran hati ialah, terjerumusnya hati ke lembah sifat mazmumah atau sifat tercela seperti: syirik, ujub, riya’, bakhil, hubbuddunia, diperbudak hawa nafsu dan lain sebagainya.

Kesemua sifat mazmumah tersebut harus segera dikikis dan dibersihkan, agar qalbu kita menjadi suci dan jernih sehingga dapat dengan mudah menerima pancaran Nur Ilahiyah, berma’rifat kepada Allah Swt.

Akhirnya, di Hari Raya Idul Adha ini, sebagai harapan kita semoga saudara-saudara kita yang kini menunaikan ibadah haji tahun ini, akan senantiasa dalam keadaan sehat wal afiat, dapat kembali suci, bersih dan menjadi haji yang mabrur.

BACA JUGA:ALHAMDULILLAH! 5 Bansos Cair Sekaligus Sebelum Idul Adha 2023, KPM Ini Dapat Dobel

Sehingga benar-benar akhlaq dan perilakunya menjadi contoh dan teladan yang baik dalam masyarakat.

Begitu pula bagi saudara-saudara kita yang belum berkesempatan menunaikan haji, kita berdo’a agar kiranya dapat pula memenuhi panggilan Allah, menyempurnakan rukun Islam dengan beribadah haji ke Tanah Suci, aamiin Ya Rabbal ‘alamin.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: