Citraland
Honda

Abdullah bin Mas’ud, Sahabat Nabi Ahi Strategi yang Menekankan Pentingnya Investasi Kesehatan

Abdullah bin Mas’ud, Sahabat Nabi Ahi Strategi yang Menekankan Pentingnya Investasi Kesehatan

Sahabat Nabi Muhammad Abdullah bin Mas'ud menekankan pentingnya investasi kesehatan.-Ilustrasi: Kgs Yahya-Palpres.com

Namun, sebenarnya, apa yang diungkapkan oleh Abdullah bin Mas'ud adalah tentang ketakutannya terhadap sifat bakhil yang mengerikan.

Sifat ini bisa menyiksa seseorang, baik di dunia maupun akhirat, karena enggan bersedekah, termasuk bersedekah kepada diri sendiri.

Maka dari itu, Abdullah bin Mas'ud memahami pentingnya menjaga kesehatan, termasuk kesehatan mental, sebagai bentuk investasi jangka panjang.

Beliau pun selalu memastikan bahwa ia memiliki waktu untuk bersantai dan menenangkan pikiran di tengah kesibukkannya dalam melayani Rasul ketika di perjalanan dan ekspedisi.

BACA JUGA:Mengenal Zaid bin Tsabit: Ahli Bahasa yang Dinobatkan Sebagai 'Islamic Ambassador'

Dalam pandangannya, meningkatkan kualitas hidup serta mengelola stres merupakan bagian penting dari investasi kesehatan.

Maka dari itu, ia sering melakukan meditasi dan bacaan Quran untuk menenangkan pikirannya.

Abdullah bin Mas’ud juga memandang bahwa investasi kesehatan bukanlah sekedar pengeluaran atau biaya, namun merupakan investasi yang penting dalam mencapai tujuan hidup.

Investasi kesehatan yang dilakukannya juga menjadi bentuk pengembangan diri yang tepat dalam rangka mencapai kesuksesan dan kebahagiaan.

BACA JUGA:Cerita Khalid bin Walid Saat Mendapat Gelar Si Pedang Allah yang Terhunus

Kalau kita bahas di zaman ini, ada orang-orang yang begitu susah untuk mengapresiasi dirinya sendiri dan enggan mengisi tubuhnya dengan makanan yang bergizi meskipun harga yang dibeli memang sedikit lebih mahal.

Namun, kebalikannya, ‘self-love’ atau mencintai diri sendiri dengan cara yang berlebihan juga dirasa tak baik dan akan menimbulkan pemborosan.

Memang benar, kita perlu kembali mempelajari bahwa belajar untuk menjadi ‘wasathi’ atau ketegasan seseorang dalam bersikap adil agar menjadi orang yang seimbang dalam mencintai diri dengan apresiasi dan menyenangkan jiwa.

Tetapi di samping itu, kita harus mengadakan alokasi yang disimpan untuk investasi jangka panjang.

BACA JUGA:Kecam Pembakaran Alquran di Swedia, Paus Fransiskus: Saya Muak!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: