Honda

3 Kehancuran Bila Kita Mendewakan Harta, Salah Satunya Membuat Kita Lupa Sang Pencipta

3 Kehancuran Bila Kita Mendewakan Harta, Salah Satunya Membuat Kita Lupa Sang Pencipta

Ustadz Adiwarman Karim-IG@adiwarmankarim-

JAKARTA.PALPRES.COM - Ustadz Adiwarman Azwar Karim  pada Channel YouTube Smart Skill Skoll mengatakan, bahwa Imam Gozali dalam Kitab Al-Arbain Usuluddin menyebutkan bahwa betapa bahayanya kalau kita dikuasai atau diperbudak oleh harta.  

Dalam kitab itu Imam Gozali mengutip Hadist Nabi Muhammad SAW yang menyatakan, bahwa cinta akan dunia adalah pangkal  segala kerusakan. 

Hal itu dikarenakan harta tidak berlaku ketika di akhirat, yang berlaku adalah amal sholeh yang kita lakukan. 

Apalagi dunia adalah persinggahan sementara, karena yang kekal adalah alam akhirat. 

BACA JUGA:BERSIAP! 2 Bansos Bakal Cair di Tanggal Ini

Setelah mengutip hadist tersebut, kata Ustadz Adiwarman, Imam Gozali menyebut ada tiga kehancuran yang disebabkan kita mendewa-dewakan harta. 

Tiga kehancuran sebagai berikut:

1. Bila terus menerus berorientasi pada harta

Terlalu berorentasi pada harta, maka manusia akan mudah sekali terjerumus dosa. 

BACA JUGA:Kampung Unik di Jawa Barat, Ada Istana Manusia Purba di Dalam Gua

Orang berharta sangat mudah untuk berbuat  maksiat, dan itu berbanding terbalik dengan orang miskin, karena tidak mungkin bermaksiat karena tidak ada harta. 

Imam Gozli mengingatkan agar kita hati-hati karena bisa terjerumus ke dalam dosa. 

2. Harta digunakan cenderung untuk berfoya-foya

Kehancuran akan terjadi, ketika menggunakan harta itu untuk berfoya-foya atau sesuatu yang tidak berguna.  

BACA JUGA:Welber Jardim Tak Juga Gabung TC Timnas Indonesia U-17, Ini Kata Bima Sakti

Perbuatan yang tidak berguna seperti renovasi rumah yang terlalu sering, mobil ganti lagi, dan lain-lain, yang manfaatnya hanya kita rasakan, dan tidak dirasakan oleh orang-orang di sektar kita. 

Jadi harta yang dititipkan Allah SWT kepada kita itum hanya untuk kesenangan diri kita sendiri, berfoya-foya dan bermewah-mewahan, tidak digunakan untuk lebih banyak orang. 

3. Cenderung  Lupa Mengingat Allah SWT 

Dengan uang dan harta benda yang mereka miliki, mereka bisa mengatur segala sesuatu. 

BACA JUGA:Cek Tanggalnya, 3 Bansos Cair Serentak Agustus 2023, KPM Terima Bantuan 3 Bulan Sekaligus

Kemudian, ada rasa ketakutan yang besar kalau harta yang mereka miliki berkurang. 

Bila harta berkurang, maka mereka merasa kekuasannya akan berkurang. 

Sehingga mereka menjaga uang itu tidak berkurang, tapi justru terus bertambah. 

Tambahnya uang itu berarti tambahnya penghormatan yang diberikan oleh orang lain, tambahnya kekuasaan yang bisa dia beli dengan uangnya itu, dan semakin berkuasanya dia dan bisa mengatur siapapun. 

BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Hanzalah, Rela Korbannya Nyawa demi Islam, Meski Baru Saja Menikah

Bila sudah seperti ini maka mereka lupa untuk mengingat Allah SWT, Sang Pencipta. 

“Itu sebabnya Imam Gozali mengatakan, hati-hati,” ujarnya. 

Imam Gozali menurutnya juga menggarisbawahi, bahwa seorang sufi (ahli ilmu tasawuf) bukan berarti tidak boleh kaya dan bukan berarti tidak boleh menolak dunia, tapi kekayaan yang dipunyai seorang sufi, digunakan sebaik-baiknya untuk kemanfaatan orang lain. 

Jadi, bila kita memiliki harta yang banyak, jangan pernah mendewa-dewakan harta, karena itu semua adalah titipan Allah SWT yang harus kita pergunakan dengan sebaik-baiknya terutama untuk orang-orang yang membutuhkan. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: