Honda

Kisah Sahabat Amar Bin Thabit yang Dikira Musyrik, ternyata Mati Dalam Keadaan Syahid

Kisah Sahabat Amar Bin Thabit yang Dikira Musyrik, ternyata Mati Dalam Keadaan Syahid

Kisah Sahabat Amr Bin Thabit yang dikira musyrik ternyata mati syahid di medan perang--

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Sahabat Palembang Ekspres dimana pun anda berada, kisah sahabat Nabi Muhammad SAW dibawah ini mengajarkan kepada kita tidak menilai seseorang dari luarnya saja, tapi kita perlu meneliti dan memahami lebih dalam tentang orang tersebut, sehingga kita jauh dari praduga yang tidak diketahui kebenarannya.

Kisah sahabat Amr bin Thabit patut diambil hikmah dan pelajarannya, dimana Amr dikenal sebagai seorang pembangkang dan tidak mau masuk Islam, padahal keluarga dan penduduk Madinah sudah mengikuti ajaran yang disebarkan Nabi Muhammad SAW.

Dilansir dari media online, Amar bin Thabit berasal dari Bani Asyahali, dalam kesehariannya dia dikenal sebagai orang yang baik, baik orangnya, karena dia mudah bergaul dengan orangdan sering menolong temannya yang membutuhkan. 

Saat orang-orang di sekitarnya berseru padanya untuk ikut masuk Islam, ia tidak mau dan berkata: Jika nanti aku menemukan kebenaran yang selama ini aku percaya itu sudah pasti tidak benar, aku baru akan percaya pada jalan baru yang bernama Islam tersebut.

BACA JUGA:PT Pertamina Hulu Indonesia Paparkan Kinerja ESG dan Inovasi Teknologi Pada IPA Convex 2023

Amar kemudian dijauhi kawan dan kaumnya, dia sering terlihat terasing karena masih percaya pada kekuatan selain Allah, padahal seluruh lingkungannya telah memeluk Islam, dimana rang-orang menganggap hatinya sudah tertutup untuk menerima cahaya Islam yang terang benderang.

Tiba-tiba tanpa ada yang tahu Amar langsung menemui Rasulullah dan menyatakan dirinya telah mantap masuk Islam, Dia pun telah membawa pedang tajam yang akan digunakannya nanti dalam peperangan bersama Rasulullah, di hadapan Rasulullah, dia mengucapkan syahadat, bukti resmi bahwa dia telah memeluk Islam.

Peristiwa ini tak ada yang mengetahui kecuali Amar dan Rasulullah, hingga saat Amar beranjak bersama rombongan untuk berangkat perang, orang-orang pun heran kepadanya. 

Ia dianggap masih musyrik dan hanya ikut-ikutan saja menuju medan peperangan. Keluarganya pun tak mengetahui tentang keislaman Amar, begitu juga kaum sesukunya.

BACA JUGA:Ini Usahan Paling Tahan Banting Selama Pademi Covid di Lubuklinggau, Jumlahnya Tembus 8500 Unit

Saat berada di tengah medan Perang Uhud tersebut, Amar memperlihatkan dirinya sebagai mujadid yang sangat luar biasa, dia tak takut pada musuh, sangat tangkas memainkan pedang, dan tetap berdiri tegak meski berkali-kali pedang musuh telah mengenai tubuhnya.

Hingga akhirnya, Amar pun jatuh pingsan di tengah medan perang, orang-orang pun menolongnya dan menepikan tubuh Amar yang penuh luka tersebut: Untuk apa kau datang kemari Amar? Apa gunanya kau melukai dirimu ke tengah peperangan seperti ini?" ujar salah seorang rombongan Muslimin bertanya setelah Amar sadar dari pingsannya, dia dan orang-orang lainnya tak ada yang tahu bahwa Amar telah masuk Islam.

Dengan suara yang lemah, Amar pun menjawab: Aku sudah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, lalu aku siapkan pedangku dan maju ke medan perang, Allah akan memberikan syahidah padaku dalam waktu yang tidak lama lagi," ujarnya dengan suara parau.

Beberapa saat kemudian, Amar meninggal, rohnya mengadap ke hadirat Illahi sebagai pahlawan syahid, waktu hal ini diketahui Rasulullah, ia pun bersabda, "Amar itu nanti akan berada dalam surga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: